Senin, 23 Desember 2019

Tahap #2, Temukan Keterampilanmu

Selamat dan Alhamdulillah, untuk menyemangati diri saya, biizdnillah bisa melanjutkan ke tahap ke-2 untuk menemukan keterampilan.

Sungguh menuliskannya memerlukan waktu berhari-hari untuk merenung alias semedi bin menyepi.  MasyaAllah..

Pada tahap ini akan melihat kembali kegiatan-kegiatan yang suka dan bisa apakah masuk ke kategori penting dan mendesak harus dilakukan sehingga akan meningkatkan indeks kebahagiaan saya.

Kegiatan-kegiatan di telur hijau yang lalu a adalah bermain dengan anak, melayani suami, belajar dan mengajar ngaji/baca qur'an, Memasak dan Olahraga.

Dari aktivitas di telur-telur hijau itu maka saya insyaAllah akan memerlukan ilmu agar bisa terampil di dalamnya, agar lebih bahagia lagi dan manfaat.

Saya akan membahasnya satu persatu:

1. Bermain dengan anak.

Penting dan mendesak untuk dilakukan dan harus meningkatkan kemampuan bermain yang lebih seru dan variatif, sehingga anak-anak tidak bosan.

Saya memerlukan ilmu tentang bermain dengan anak. Mencari permainan kreatif, uptodate dan menyenangkan tentunya. Karena tipe anak terakhir saya bosanan dengan mainan, sehingga harus memutar otak hari ini main apa ya, besok apa lagi?

Juga ilmu tentang bagaimana memanej waktu agar ketika bermain bersama anak tudak terganggu karena harus melakukan  kegiatan-kegiatan seperti beberes rumah(nyapu, ngepel) dan juga nyuci, gosok baju.

2. Melayani suami.

Saya tempatkan si kuadran yang penting dan mendesak juga. Sebagai istri adalah sesuatu yang wajib.

Saya bahagia bila bisa melayani suami terutama ketika ditempat tidur. Adapun ketrampilan yang saya ingin saya tingkatkan adalah bisa menjaga kondisi fisik selalu fit maka saya perlu olahraga seperti senam.  Saya perlu belajar tampil menarik dan  cantik untuk suami. Dan ini membutuhkan kelihaian untuk mengatur waktu, karena kadang jadwal  senam bentrok dengan jadwal ngajar di TPA, juga anak saya tidak nyaman bila harus diajak ke tempat senam,  ataupun diajak bersepeda, jogging  yang jauh misalnya.

3. Tahsin Quran

Sebagai guru ngaji berarti harus terus belajar meningkatkan kompetensi dirinya. "Adult learning Never Ending." kata mas Pandu. Atau "Long Life Education" Almarhum Ishak,  guru saya sewaktu di PeMoDas Palopo, Sul-Sel.

4. Konsisten

Ini begitu sulit untuk konsisten/istiqomah. Menurut ibu Septi ini harus dilakukan 3 bulan agar bisa menjadi kebiasaan. Istiqomah harus dipaksakan. Semoga dimudahkan. Aamiin.

5. Manajemen Waktu

Waktu bagaikan pedang. Hingga Allah bersumpah "Demi Masa"  ini karena sangat pentingnya waktu. Kadang waktu 24 serasa kurang. Entah apa yang dilakukan. Manfaat atau tidak yang dilakukan. Hingga waktu habis dan tak kembali lagi. Maka saya harus benar-benar terampil mengatur waktu sehingga tak ada waktu yang sia-sia.

Keluargaku, Penyemangatku





#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional













Senin, 16 Desember 2019

Belajar Merdeka, Merdeka Belajar

Alhamdulillah akhirnya dibuka kelas Bunda Cekatan, setelah menanti kurleb satu tahun.

Waktu yang sangat dinanti nanti untuk menimba ilmu kembali, setelah menyelesaikan kelas Bunda Sayang, untuk memantaskan diri menjadi ibu dan istri yang sesungguhnya, bisa bermanfaat untuk ummat.

Mulai proses pendaftaran sudah deg-degan gak keangkut karena begitu banyak peminatnya.

Bersyukur dengan bantuan teman-teman terutama ketua Hima Tangsel mbak Widhyanua Sarjana Aryandari atas bantuannya.

Di Bunda Cekatan ini belajarnya langsung bersama bu Septi sebagai Fasilitator beliau adalah Founder IP, dan belajarnya pun berbeda ketika di kelas Bunda Sayang.

Memulainya dengan Bismillah semoga dimudahkan dan dilancarkan. Aamiin.

Materi pertama yaitu Belajar merdeka, merdeka belajar untuk menemukan telur-telur kekuatan yang saya miliki sebagai perempuan, istri dan ibu.

Pola belajar di bunda cekatan kali ini dengan:

I. Berdongeng/berkisah.
Mendengarkan dongeng  setiap malam rabu oleh bu Septi atau yang lainnya. Setelah itu mengambil hikmah, pelajaran dan inspirasi dari dongeng tersebut.

II. Bermain, bermain di kelas telur-telur membuat list semua aktivitas sebagai perempuan, istri dan ibu menjadi 4 kegiatan yaitu:

1. Kegiatan Bisa dan suka,
2. Kegiatan Bisa dan tidak suka,
3. Kegiatan tidak bisa dan suka,
4. Kegiatan tidak bisa dan tidak suka.

III. Hadiah dari IP

IV.  Kejutan dari IP

Ini adalah hal-hal yang tidak pernah ditolak oleh anak kita.

Setelah mendengarkan dongeng ibu Septi berulang kali, saya perlu merenungkan kembali kegiatan-kegiatan apa sih yang membuat saya berbinar dan bahagian mengerjakannya sebagai perempuan, istri dan ibu.

Mencari 5 diantar sekian banyak aktivitas yang yang saya lakukan setiap hari.

Saya selama ini beranggapan harus bisa melakukan semua pekerjaan itu. Mulai dari A sampai Z. Akhirnya kalo sudah kelelahan baru, ngomel-ngomel, marah, boring, dan mengeluh dan stress. Astagfirullah...

Imbasnya menjadi tidak bahagia menjalani hari-hari, terus anak dan suami jadi sasarannya.

O iya, Alhamdullilah saya tersadar setelah berhari-berhari merenung di moment liburan akhir tahun. Ternyata membahagiakan diri itu perlu, setelah penuh mengisi kebahagian diri maka akan mudah membahagiakan orang lain, khususnya anak dan suami.

Oleh karena itu saya harus memilah aktivitas-aktivitas  saya kedalam kuadran  di bawah ini :
Kuadran aktivitas



Dari aktivitas-aktivitas di atas maka berikut 5 aktivitas hasil renungan  yang membuat saya bahagia dan berbinar adalah:
Aktivitas yang membuat bahagia

 Mencoba resep baru/masak saya lakukan  bersama anak-anak tapi kadang kalo lihatbahan-bahmannya mahal dan tidak ada di sekitar tempat tinggal itu menjadi kendala. Ini  foto ketika mencoba resep bersama. 





#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Lomba 17 an

Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,