Selasa, 27 Juli 2021

Materi 2

Setelah merenung, semedi berhari-hari menimbang dari tiga masalah yang saya alami akhirnya memutuskan satu hal.
ꜰᴏᴋᴜꜱ ᴅᴀɴ ᴄɪɴᴛᴀɪʟᴀʜ ᴍᴀꜱᴀʟᴀʜᴍᴜ, ᴅᴇᴍɪᴋɪᴀɴ ᴘᴇꜱᴀɴ ɪʙᴜ ꜱᴇᴘᴛɪ. 
Bismillah. Langkah selanjutnya berkampanye mengajak, mencari tim yang solid untuk sama-sama bergerak di bidang sama untuk mencari solusinya.

Setelah berkampanye melalui media sosial facebook juga memperhatikan kampanye teman-teman lain.

Ini link kampanye saya:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1807579489429501&id=100005324022170

Dari link ini ada teman yang tertarik gabung namanya mbak Shabrina lalu,  saya melihat mbak Shuffah memiliki problem yang sama,  akhirnya saya menawarkan diri untuk gabung dengan beliau. Alhamdulillah ketemu lagi dengan teman di Bunda Produktif  yang memiliki passion sama dibidang tahsin dan tahfiz Qur'an.

Senang karena tawaran saya disambut dengan baik. Mbak Shuffah membuat grup Whatsap untuk koordinasi.

Kami menentukan waktu untuk ketemu membicarakan secara online di zoom, Alhamdulillah masing-masing anggota tim mengutarakan  cita-citanya,  harapannya bergabung di gerakan ini.

Kami menamakan gerakan "Rumah Tahsin Ibu". Berawal dari masalah membaca Alquran yang masih banyak yang pergi diperbaiki dari diri sendiri,  keluarga,  juga di lingkungan.

Kadang mereka lancar membaca tetapi ternyata dibalik kelancaran Itu banyak hal yang harus diperbaiki.

Sedang kita disuruh membaca Alquran dengan tartil, hukum membacanya dengan tartil adalah fardhu 'ain.

Bismillah bersama Tim Insyaaallah kamis akan bergerak mengajak teman-teman yang mau bertumbuh bersama dalam mempelajari dan memperbaiki bacaan Alquran.

Dalam zoom pertama mbak Shuffah selaku ketua tim memaparkan beberapa hal yaitu latar belakang,  gambaran aksi,  harapan, dan peran dan role yang akan dimainkan.









#materi2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

FanPage Ibu Pembaharu:
https://www.facebook.com/ibupembaharu

IG Keluarga Pembaharu
https://instagram.com/keluargapembaharu?utm_medium=copy_link

IG Ibu Pembaharu
https://instagram.com/ibupembaharu?utm_medium=copy_link

Minggu, 11 Juli 2021

Pekan Kedua Feedback untuk Buddy

 Pekan ke 2  bunda Saliha mendapat tantangan untuk mereviu jurnal teman yang dijodohkan oleh tim formula.


Alhamdulillah berbuddy dari IP Jakarta mbak Widya Ari SS, beliau seorang yang bekerja di ranah publik yang punya cita-cita  merintis usaha kuliner online.  


Mbak Widya gerak cepat aktif menghubungi saya terlebih dahulu. Saya pun menyambut dengan semangat dan harus segera mengerjakan jurnal. 


Masalah yang beliau ulas ada  tujuh,  lumayan banyak.  Itu adalah masalah pribadi, keluarga juga masalah di lingkungan kerjanya. 


Identifikasi masalahnya ada tujuh yaitu:

1. Belum mahir bahasa mandirin padahal dibutuhkan di pekerjaannya. 

2. Membuat dan mengedit video untuk tugas PJJ anaknya.

3. Membuat variasi menu makanan untuk anak-anak yang hanya menyukai makanan tertenti saja alias picky eater. 

4. Menyiapkan kemandirian anaknya yang akan menuju akil balig agar mandiri secara akademik maupun non akademik. 

5. Membuat cemilan roti yang beraneka ragam agar tidak bosan termasuk dari bahan freegluten. 

6. Belum mahir di dunia perfotoan padahal diperlukan untuk promosi. 

7. Mau buka usaha namun takut memulai. 


Namun dari tujuh itu ada empat yang dipilih:


1. Merintis usaha kuliner online. 

2. Kemandirian anak. 

3. Fotografi dan Video

4. Variasi menu makanan


Lalu setelah saya konfirmasi beliau kerucutkan lagi menjadi :


1. Merintis usaha kuliner online. 

2. Kemandirian anak. 


Hal yang sudah baik:

Dari reviu saya secara tentang jurnalnya secara umum bagus,  singkat dan padat, langsung pada identifikasi masalah-masalahnya.


Hal yang perlu ditambahkan:

A. Perlu dirinci akar masalahnya apa? 

Misalnya:

1. Identifikasi Masalah : Mendirikan usaha 

Akar malahnya: 1. Belum punya keberanian maka harus dicari penyebabnya kenapa belum berani? 


-Apakah takut gagal

-Apakah perlu partner terlebih dahulu untuk memulai mungkin bisa dengan menjadi reseller terlebih dahulu untuk meminimalir resiko. 


Menurut saya untuk memulai memang harus punya tekad kuat,  dan mental pantang menyerah dan siap menerima kegagalan, karena setiap bisnis pasti ada resiko.  Sambil terus belajar ilmunya.  Learning by doing, Learning base problem.  Semoga dimudahkan ya mbak Widya. Semangat membuka usaha kuliner. 


2. Kemandirian anak apa yang menjadi menjadi akar masalahnya? 

Jika dirincikan lagi InsyaAllah akan mudah untuk menyelesaikannya. 


B. Untuk templet yang terakhir /analisa akar masalah setiap masalah satu templet lebih memudahkan kedepan. Hal ini Insyaallah juga akan saya lakukan. 


Demikian reviu saya dengan penuh cinta untuk buddy mbak Widya Ari. Mohon maaf jika ada kata yang tak berkenan. 





#umpanbalik1

#Identifikasimasalah

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity















Senin, 05 Juli 2021

Identifikasi Masalahmu

Bismillah.

Perkuliahan di pembaharu dimulai. Di materi satu ini kita belajar mengidentifikasi masalah.  Setiap orang khususnya perempuan sebagai istri,  sebagai ibu, ataupun sebagai bagian dari masyarakat di lingkungan masing-masing,  baik masalah yang berkaitan dengan pribadi,  keluarga maupun lingkungannya.

Ibu pembaharu adalah ibu yang yang bisa mengubah masalah menjadi tantangan untuk mencari solusinya.

Berbinar melihat masalah,  karena dengan adanya masalah akan mengupgrade kemampuan, ilmu baru,  semangat dan kesabaran yang baru.

Berusaha mencintai apa yang di depan mata.  Mencintai apa yang dikerjakan.
Bersikap glokal untuk, warga dunia yang menyaksikan beranekaragam masalah yang terjadi secara global. 

Setiap orang adalah changemaker. Setiap ibu adalah pembawa perubahan.  "Dari rumah untuk dunia."  Bikin hati bergetar,  Masyaaallah.

Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Maka dia harus belajar atau berubah terlebih dahulu.

Perempuan adalah makhluk yang kuat,  ini terbukti dengan  mengandung selama sembilan bulan, lalu ditambah melahirkan yang merupakan proses yang luar biasa,  kemudian menyusui.  Semua itu menjadikan perempuan kuat dan tidak akan lemah dengan masalah.

Ibu pembaharu  adalah ibu yang konsisten :

1. Emphaty Cognitif yaitu memiliki sikap aktif mendengar dan memperhatikan masalah sosial sekecil apapun masalah itu.

2. Teamwork  melengkapi diri dengan tim untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah.

3. New leadership
Mengembangkan ketahanan dan kepemimpinan dalam upayaa memecahkan masalah sejak usia muda.

4. Creative problem solving,  menerapkan pikiran kritis untuk solusi inovatif untuk masalah yang kompleks.
Adapun tahapan menjadi ibu pembaharu yaitu:

1.Identifikasi masalah
2. Temukan teman
3. Pahami masalah
4. Memilih tujuan
5. Identifikasi aksi
6. Melakukan aksi
7. Apresiasi
8.Merayakan Solusi

Nah, kali ini saya akan   mengidentifikasikan masalah-masalah saya baik secara pribadi maupun lingkungan.

Selama ininyang mengganjal, dan terpikir  terus ada beberapa hal tertulis dalam templet berikut.
Secara bertahap saya akan mencari akar masalahnya satu persatu mencari problem solvingnya.

A. Masalah berat badan. Masalah pribadi yang kadang membuat kurang percaya diri. Sebelum melahirkan berat badan tidak pernah mencapai 60 kilo gram, tetapi sejak  melahirkan berat badan diatas 60 kilo gram dan sekarang kisaran 67 kilo gram. Ukuran baju semakin besar. Kadang jadi candaan anak dan suami bahkan ada seseibu yang menegurku. Aku hanya tertawa dan mengatakan Alhamdulillah sehat,  namun dalam hati kecil ingin punya berat badan ideal seperti dahulu.

Saya tak ingin terus menerus memiliki berat badan yang lebih.  Karena saya tahu bahwa banyak faktor yang timbul efek dari kelebihan berat badan itu. Apalagi di masa pandemi ini jarang lagi ngegym bersama teman-teman, tetapi sekarang membatasi kegiatan yang berkumpul.

Bisa sih melakukan sendiri tetapi kok ya kalau sendiri tidak sama semangatnya kalau bareng-bareng dalam sebuah tim.

Dengan berat badan yang lebih juga menyebabkan sering mengantuk di pagi hari,  juga memicu penyakit lain seperti kolesterol dan lain-lain.

Akar masalahnya:

1. Makanan yang dimasak dirumah,  tiada hari tanpa menggoreng lauk.
2. Belum bisa mengurangi ngemil.
3. Olahraga masih belum rutin.
4. Air putih yang masih kurang.

Dari masalah menggoreng ini timbul lagi masalah baru terhadap lingkungan.  Yaitu limbah minyak yang sangat tidak bagus apabila dibuang di saluran air.

Minyak itu akan menjadi gumpalan yang menyumbat di dalam pralon juga bisa mencemari lingkungan.

Maka berusaha bagaimana agar minyak-minyak jelantah bukan hanya saya tetapi ibu-ibu tetangga saya bisa mengolah limbah minyak menjadi sesuatu yang bisa dipakai/ bermanfaat.

B. Penggunaan plastik kresek untuk belanja dan juga membungkus aneka bekal juga yang akan saya simpan di kulkas. Ini sebenarnya sudah banyak bertebaran ilmu bagaimana cara mengurangi sampah plastik ini, namun secara pribadi belum tergerak untuk mempelajarinya.  Ini bisa menjadi masalah pribadi juga lingkungan.

Akar masalahnya:
1. Belum mau menggunakan tas kain untuk belanja.
2. Merasa asing jika harus menyodorkan wadah ketika belanja di pasar.
3. Belum ada wadah yang nyaman untuk membungkus bekal seperti buah, sayur berkuah,  juga kue-kue.  Termasuk juga dalam kulkas masih berantakan.

C.  Merasa risih ingin mengoreksi/membenarkan bacaan alquran anak-anak dan suami. Ingin mengajak mereka ikut tahsin,  tetapi belum berhasil. Semoga Allah memberi hidayah. Ingin keluarga kami semua menjadi ahli Qur'an. Amin.

Akar masalah:
1. Belum punya kurikulum sendiri untuk anak-anak target belajar.
2. Menghafal alquran masih belum konsisten begitupun tadabbur.
3. Manajemen waktu masih belum istiqomah.

Untuk pertama kali akan saya cari solusinya agar bisa mengubah masalah menjadi tantangan menjadi solusi bukan hanya ubtuk diri,  keluarga, lingkungan bahkan untuk dunia,  insyaallah. Amin

Berikut templet jurnal saya:










Dari ketiga masalah itu maka saya memutuskan satu saja yang terakhir, insyaallah yang pertama dan kedua masuk menjadi  bank masalah yang akan diselesaikan kemudian insyaallah.

#materi1
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia


Lomba 17 an

Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,