Selasa, 03 Juli 2018

Renovasi Rumah


Sepuluh tahun menaungi kami sekeluarga dari hujan dan panas. Di sana  sini kusen pintu lapuk dimakan rayap, temboknya sudah banyak yang hamil alias bergelembung karena lembab hingga menyebab catnya cepat pudar, plafon sudah bolong-bolong menyebabkan air hujan masuk ke dapur pas tempat kompor.  Hanya kami tadahin dengan wadah agar air tak kemana-mana. Ini bocornya sudah sejak awal kami tinggali, tapi sudah berganti-ganti tukang untuk memcoba mencari penyebab bocornya dan berusaha memperbaiki tapi tak ada satupun yang berhasil, akhirnya hasil kreativitas suami dibuat aliran dengan papan fiber di alirkan ke pipa yang dipotong terus airnya turun ke tempat mencuci baju. Alhamdulillah sedikit teratasi, setidaknya kompor tidak basah ketika hujan turun walau merusak keindahan.

Menurut salah satu tukang yang pernah kami pakai jasanya, bocor di dapur itu disebabkan oleh sempitnya aliran air ke  pembuangan jadi hujan tidak lebat saja sudah meluber dan akhirnya turun ke dapur.

Ada juga yang memberikan solusi kalau itu selesai masalahnya kalau didak beton. Tapi kan kami belum punya biaya untuk itu.

Yah hanya bersabar dulu dengan keadaan yang ada, sambil  menabung untuk memrenovasinya.

Renovasi kecil-kecil sih sudah sering ketika kami sewakan ternyata plafon dapur dan kamar roboh.

Ternyata kayu-kayu reng menyangga plafonnya rapuh karena rayap sehingga baut/pakunya tak menempel lagi hingga roboh.

Pagar yang sudah karatan dan keropos sehingga lepas dari engselnya sudah diganti sekaligus pelebaran area garasi sebab dulu waktu bikin pagar belum terpikir kedepan akan ada yang menghuni di garasi alias punya kendaraan roda empat. Boro-boro mikir kendaraan bisa bayar angsuran rumah tidak telat saja Alhamdulilah.😊

Setelah 10 tahun selain sudah tidak laik juga ada kejenuhan terhadap suasana. Maka sudah saatnya kami renovasi.

Dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan semoga segera terwujud renovasi rumah kami sehingga menjadi rumah  idaman. Agar nyaman semua yang berada  di dalamnya sesuai pepatah. "Baiti Jannati". Rumahku adalah syurgaku.

Walau kami tahu bukan hanya dari segi fisik bangunan saja bisa terwujud "Baiti Jannati", tetapi merupakan unsur yang menunjang kenyamanan sangat penting juga.

Awalnya kami searcing google untuk mencari info tentang renovasi rumah termasuk mencari bentuk dan model yang sesuai kebutuhan keluarga tentunya menyesuaikan budget yang tersedia saat ini, bertanya kepada teman-teman yang sudah berhasil renovasi mencari jasa tukang yang bisa menghitung Rencana Anggaran Belanja. Sehingga tidak membengkak pengeluaran alias sesuai dengan rencana.

Suami dari tahun lalu sudah mulai merancang model rumah tiga dimensi walau hasilnya belum sempurna karena memang bukan arsitek. Beliau belajar otodidak tentang hal itu.

Kemarin diperlihatkan kepada pemboronh gambarnya dan pak pemborong itu senyum-senyum.

Tentunya harus fokus pada hal-hal yang menjadi tujuan utama renovasi, perbaikan apa saja yang sudah direncanakan.

Mencari kontrakkan sementara. Semaksimal mungkin dekat dari lokasi rumah yang bisa bulanan agar lebih murah.

Mumpung bulan-bulan kemarau jadi tepat waktunya untuk merenovasi.

Memilah barang-barang yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan.

Bismillah, Semoga dimudahkan. Aamin.






Minggu, 01 Juli 2018

Hari Penuh Historis

29 Juni 2004 - 29 Juni 2018

Ternyata oh ternyata hari yang banyak kenangan. Hari itu tanggal tua, 14 tahun silam. Ijab qobul (Mitsaqan ghaliza) yang menggetarkan Arsy, pertanda diambil alihnya tanggung jawab kedua orang tua terhadap anak gadisnya kepada seorang laki-laki(suami), hingga halallah hubungan suami istri ini untuk mengarungi bahtera rumah tangganya bersama.

Mulai dari titik minus, dari segi materi. Tapi itu tidak menjadi masalah, kami bertekad kuat menyatukan visi dan misi menghadapi semua aral.

Hari berganti hari, menjadi minggu bulan bahkan tahun.

Banyak suka duka, riak-riak kecil, pasang surut, gelombang dari skala kecil hingga besar yang menerjang biduk dalam perjalanan mengarungi bahtera.

Kadang hampir menyerah tapi kami saling menguatkan dan dihadapi bersama akhirnya badaipun berlalu. Karena sesungguhnya dibalik kesusahan pasti ada kemudahan.

Kamipun yakin ujian itu ada agar kami lebih kuat, lebih lihai, saling bahu membahu, bekerjasama, terus belajar dari kesalahan, belajar  memantaskan diri hingga menjadi orang-orang yang lebih baik sebagai kholifah fil ard.

Semakin mengerti kekurangan dan kelebihan. Memang tak ada yang sempurna di dunia fana ini. Namun bisa saling melengkapi, saling menyempurnakan.

Perjalanan masih panjang, semoga istiqomah di jalan lurus, jalan yang diridho-Nya.

Happy Wedding Annivessary 14th

Sakinah, Mawaddah, Warohmah dan Berkah.

Aamiin.

Tangerang Selatan, 29Juni 2018
MamaNandaPutriHarun



Selasa, 26 Juni 2018

Pengalaman Lebaran Tahun 2018

Pengalaman Lebaran Tahun 2018

Tahun ini giliran mudik ke Tegal kampung suami walau kedua mertua sudah meninggal, suami ingin kami mudiknya ke sana. Ya sudahlah tak mengapa toh di sana masih ada kakak-kakaknya juga bibinya.

Tetapi jika mengikuti keinginan anak-anak, mereka lebih senang mudik ke kampung saya di Makassar dengan berbagai alasan.
Memilih ke Tegal karena tahun lalu kami sudah ke Makassar, jadi gantian.
TV
Selain itu juga kami ingin menghemat biaya karena rencana InsyaAllah akan merenovasi rumah tahun ini. Mudik ke Tegal lebih ringan biayanya daripada ke Makassar.

Berangkat mudik dengan kendaraan pribadi roda 4 Alhamdulillah lancar walau sesekali agak tersendat karena beberapa hal misalnya terjadi penyempitan jalan karena ada beberapa pekerjaan kontruksi jalan yang belum selesai, adanya kecelakaan, tempat rest area yang nganti panjang mengular.

Berangkat tanggal 12 Juni sehabis sholat subuh dari Tangsel sampai Tegal pukul 14.00 WIB.

Sampai di kampung halaman disambut oleh keluarga dari kakak perempuan anak ke-2 dari keluarga suami.

Di rumahnya kami menginap selama 5 hari.  Awalnya mau 3 hari saja dengan pertimbangan agar tak merepotkan kakak.  Tetapi si kakak ternyata ingin kami tinggal lebih lama.

Semenjak mertua sudah meninggal,  rumahnya yang sering kami kunjungi sudah dikontrakkan kepada tukang jahit.

Di rumah selain di rumah kakak ke- 2, kami berbuka puasa bersama di rumah kakak pertama yang jaraknya lumayan jauh. Saya dan suami rencana pesan makanan saja untuk dibawa ke tempat berbuka bersama, ketika berangkat kami mampir ke ATM karena uang kami sudah menipis dan untuk membayar pesanan makanan, karena sedang memangku Harun, maka saya tak bisa keluar sendiri. Sayapun minta tolong bapak untu mengambilkan uang di ATM, karena tergesa-gesa sayapun salah kasih. Yang seharusnya ATM BRI syariah malah ATM BRI konvensional yang punya saya sendiri dan isinyapun tinggal 130 ribu rupiah.

Dengan nada yang kaget suami bertanya "  mama terakhir mengambil uang dimana?.  Kok tinggal 130 ribu, uangnya dikuras orang".

Aku sudah punya firasat pasti ada sesuatu.

Aku diam badan gemetar dan lemes mengingat dimana terakhir mengambil uang. Apalagi lagi marak pembobolan uang via ATM.

Aku baru tersadar setelah melihat ulang warna  ATM yang ku kasih warna hijau berarti BRI konvensional.

Baru tenang perasaan karena aku salah kasih.

Alhamdullillah uangnya masih utuh. Terimakasih ya Allah. InsyaAllah semua hak orang sudah kami keluarkan setiap mendapat pemasukkan.

Hampir telat sampai di tempat berbuka karena kejadian tadi.

Hari pertama lebaran, kami hanya berkeliling beberapa rumah tetangga mertua dan saudara-saudaranya hingga pukul 10.00 WIB setelah itu tak kemana-mana karena suami dimintatolongi untuk menjemput sepupunya lahiran di rumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari kampung.

Hari kedua menghadiri acara pernikahan tetangga mertua yang di selenggarakan di Cirebon. Perjalanan 2 jam dari Tegal.
Banyak yang ikut mengantar pengantin ada yang menggunakan  bus juga mobil rosebak dan 2 mobil kijang termasuk yang kunaiki bersama keluarga mertua.

Kami mobil ke dua yang sampe duluan di tempat tujuan. Di sana disambut oleh keluarga mempelai perempuan. Mereka ramah-ramah semua. Segala jajananpun disuguhkan. Termasuk kripik rambak atau kripik kulit. Anak-anak senang bahkan kami( kakak dan adik) berinisiatif membungkusnya untuk dirumah ketika yang lain belum datang, jangan ditiru. 😊

Nikahan adat Cirebon, baru kali ini saya menyaksikan. Ada tarian topengnya.  Harun memperhatikan serius sekali. Awalnya enjoy tapi ketika kantuknya melanda, tiba-tiba rewel dan minta pulang. Sayapun memberi tahu ke suami untuk menggendongnya dan keluar dari keramaian. Sedang ijab kabul baru dimulai.

Berjalan diantara keramaian menuju belakang tenda, kulihat ada menara mesjid tak jauh dari lokasi akupun berjalan sambil menggendong Harun yang sudah benar-benar tidur. Semoga ada tempat duduk sehingga aku bisa memangkunya atau menidurkannya sebentar.
Alhamdulillah ada. Teras mesjid itu nyaman dan tak begitu ramai.

Cukup lama tidur terbangun ketika kakak ke mesjid untuk buang air kecil.

Ternyata suami juga mencariku sejak tadi. Ke tempat mobil parkir, ke rumah singgah yang pertama kami disambut. Mencariku untuk makan.

Setelah berfoto dan bersalaman dengan kedua mempelai dan orangtuanya kamipun pamit sekitar pukul 11.00 WIB.

Hari ketiga  baru ketempat saudara mertua yang jauh di kota Tegalnya.

Hari keempat kami balik ke Tangerang lancar jaya. Sengaja berangkat habis sholat subuh.

Terimakasih semua keluarga di Tegal.





Filosofi Mudik


Mudik adalah pulang ke kampung halaman. Mudik sudah menjadi tradisi tahunan bagi para perantau. Bukan hanya di Indonesi tapi juga di luar negeri.

Mudik adalah momen untuk mengenang daerah asal, tanah kelahiran, mengujungi orang tua dan keluarga besar, bersilaturahim, dan Ziarah ke kubur.

Dari ritual mudik ini ada beberapa filosofinya yaitu:

1. Filosofi bahwa semua manusia akan kembali ke asalnya.

Manusia adalah makhluk yang diciptakan dari tanah, makhluk yang fana di dunia ini dan kelak akan kembali kepada asalnya yaitu tanah ketika kita dikuburkan.

Suatu pelajaran yang mengingatkan kepada kita bahwa kita di dunia hanya sementara saja. Kita akan kembali kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Demikian halnya ketika kita  merantau, jauh atau dekat dari daerah asal suatu saat pasti akan pulang ke kampung halaman.

Sesukses dan setinggi apapun jabatan, maka tak luput dari jasa  orang tua dan keluarga di kampung yang mendoakan dan membantu kesuksesan kita.

2. Filosofi Sosial

Ketika mudik maka si pemudik akan pulang ke kampung halamannya untuk berbagi kepada kedua orang tua, saudara, kemanakan, kakek nenek, paman dan bibi atau berbagi dengan sanak saudara.

Berbagi oleh-oleh dari kota, berbagi uang, berbagi hadiah maupun berbagi informasi.

Akan tetapi tidak harus sukses dulu baru mudik, tidak harus kaya dulu baru mudik, orangtua mengharapkan kita untuk pulang.

Di keluarga kami sebelum mudik sudah kami data keluarga dari pihak saya dan keluarga dari pihak suami. Siapa saja yang berhak untuk menerima dan berapa jumlahnya. Agar bisa ketahuan berapa jumlah uang yang harus dipersiapkan.

Selain uang kami juga membeli oleh-oleh berupa baju untuk para kemanakan, adik-adik dan orangtua kami.

Yang sudah dewasa laki-laki biasanya baju koko dan sarung, sedangkan yang dewasa perempuan baju gamis beserta kerudungnya.

Untuk mencari yang harganya miring maka saya menyempatkan diri untuk belanja pakaian di pasar Tanah Abang. Di sana selain murah juga banyak pilihan.

Selain pakaian tentu juga makanan ringan sebagai buah tangan dari kota untuk kerabat. Kami mencari makanan khas daerah.

Untuk membeli semua itu, tentunya kami perlu tambahan anggaran di  bulan mudik  lebaran.
Apalagi ketika mudik ke Makassar, anggaran untuk tiket berlima pulang pergi, juga angkutan bis ke kampung. Tapi ketika mudik ke Tegal ya anggaran buat pertamax dan pemeliharaan mobil.

Alhamdulillah sekarang ada THR dari pemerintah, jadi bisa untuk tambahan biaya mudik.

Setahun sekali, bulan Ramandhan dan Lebaran untuk berbagi agar reski semakin berkah.

3. Mudik adalah kebersamaan

Ketika pulang ke kampung bertemu dengan keluarga besar melepas rindu yang terpendam selama bertahun-tahun dirantau. Maka dimanfaatkan waktu mudik untuk berkumpul dengan keluarga besar. Melakukan kegiatan bersama-sama. Seperti buka puasa bersama, juga liburan/rekreasi bersama, cerita kenangan bersama keluarga.

4. Bersilaturahim

Kadang keluarga besar sudah tak saling mengenal lagi, seperti saya yang sejak tamat SD sekolah di rantau jauh dari orang tua. Maka ketika ada kegiatan kekeluargaan yang melibatkan keluarga besar seperti pesta nikahan, sunatan, syukuran dan lain-lain,  jarang bisa hadir. Maka kekuarga besar pun jarang yang kenal sama saya. Untung ada mudik lebaran yang menjadi momen untuk bersilaturahim dengan mereka.










Minggu, 27 Mei 2018

Tips Belanja di Pasar Tanah Abang Saat Musim Lebaran


Ketika lebaran tiba salah satu kebutuhan yang menyita perhatian banyak orang adalah pakaian. Lebaran kadang diidentikkan dengan baju baru dan makanan yang enak.

Salah satu pasar grosir juga ecer Tanah Abang adalah pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, sehingga tempat ini tak pernah sepi pembeli. Bahkan di musim sebelum lebaran pasar ini pengujungnya membludak.

Selain harganya miring pilihannya banyak plus kualitasnya relatif bagus yang penting pandai memilih dan memilah. Wajar jika pasar ini menarik wisatawan dari daerah Jakarta dan luar Jakarta bahkan dari luar negeri.

Ada beberapa tip berbelanja di Pasar Tanah Abang ketika musim lebaran. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan:
1. Memilih waktu yang tepat, misalnya pada waktu pagi hari agar tidak terlalu sesak, pedagang sudah banyak yang membuka dagangannya, juga kadang ketika masih pagi penjual berbaik hati memberikan diskon sebagai penglaris pertama.

Jangan datang di akhir pekan. Karena pasti lebih ramai dari hari-hari biasa.

2. Buatlah daftar belanja.
Dengan membuat daftar belanja akan lebih memudahkan untuk mencari dan tidak membuang waktu karena lokasinya sangat luas.

3. Sediakan uang cash. Mengapa harus cash? Karena di Pasar Tanah Abang jarang penjual yang menyedikn mesin debit atau kredit. Pembayaran dilakukan secara tunai. Bawalah uang secukupnya jangn terlalu banyak karena di sekitar lokasipun ada gerai ATM.

4. Pakai tas kecil yang ditaroh di depan jangan di belakang karena  karena banyak copet. Bawalah barang yang penting saja. Seperti Hp, buku catatan, uang bisa ditaroh di buku tersebut dengan dipisah menjadi beberapa tempat.

5. Bawalah tas untuk berbelanja yang biasanya banyak ditawarkan oleh pedagang disekitar Pasar  Tanah Abang.

6. Jangan membawa anak-anak atau bayi sebab akan bosan dan kegerahan serta kecapekkan, akhirnya minta pulang sebelim belanjanya selesai.

7. Kenakan pakaian yang nyaman dan mudah untuk bergerak. Misalnya bahannya yang mudah menyerap keringat.

8.Pilihlah transportasi yang pas, misalnya dengan KRL, angkutan umum atau kendaraan pribadi. Banyak alternatif angkutan menuju Pasar Tanah Abang. Tinggal memilih yang nyaman dan aman dari tempat tinggal kita.
Kalau saya dari daerah Jombang, Ciputat dengan angkot sekali dan lanjut KRL.

Demikian tips dari saya. Semoga bermanfaat.

Minggu, 20 Mei 2018

Mudik ke Tegal

Sebuah Pengalaman Mudik

Mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi tradisi setiap tahun ketika lebaran datang. Bagi keluarga kami  ada sesuatu yang kurang ketika lebaran tak mudik.

Tahun ini kami InsyaAllah mudik ke kampung suami di Tegal, karena tahun lalu kami mudik ke Makassar.

Dulu ketika masih beranak satu, sebelum memiliki kendaraan sendiri ketika ke Tegal kami lebih memilih kereta api, karena lebih nyaman dan tidak kena macet. Biasanya tiketnya jauh hari sudah kami pesan. Agar tak kehabisan.

Dengan kereta api juga lebih cepat sampai dibandingkan dengan menggunakan bus.

Satu pengalaman tidak mengenakkan ketika  dipindah dari satu bus ke bus yang lain dengan alasan yang tidak jelas. Semenjak itu kami beralih ke angkutan kereta api bila mudik ke Tegal.

Sebenarnya di kampung suami kami sudah tidak memiliki orang tua, karena kedua mertua saya sudah meninggal dunia. Jadi yang di sana hanyalah kakak dan juga saudara dari orang tua kami.

Ditegal yang bikin kangen adalah makanannya yang enak dan murah.
Makanan tradisional yang masih asli tanpa bahan-bahan adiktif. Seperti alu-alu, tahu aci, dan lain-lain.

Di sana ada juga tempat-tempat wisata yang rekomended untuk dikunjungi karena keindahannya seperti wisata pemandian air terjun dan air panas di Guci, waduk Cacaban, dan lain-lain.

Ini adalah link tempat-tempat wisata di Tegal.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.anekawisata.com/tempat-wisata-di-tegal-terbaru-yang-bagus-dan-hits.html&ved=2ahUKEwiQ8Z-tgczbAhURTo8KHTp5DJ0QFjADegQIAxAB&usg=AOvVaw1-8fJQEuG0B536t-EQppLs

Dari tempat-tempat wisata yang disebut diatas baru beberapa yang pernah kami kunjungi.

Adalagi lho yang terkenal di Tegal yaitu teh Poci. Teh yang memiliki resa yang istimewa menurut saya. Awalnya saya minum teh selain Poci, tetapi setelah mengenal teh Poci maka ada rasa yang kurang ketika bukan Poci yang diminum. Wasgitel istilahnya, Wangi, legi dan kentel. Atau Harum, manis dan kental.

Meminumnya pun dengan menggunakan poci tegal terbuat dari tanah liat, eehm nikmat sekali.

Setelah 8 jam kurang lebih kami pun sampai di Tegal. Arus lalu lintas ramai lancar. Kadang macet di beberapa ruas jalan karena ada kecelakaan.

Tapi alhamdulillah tidak terlalu mengganggu karena para petugas kepolisian maupun jasa marga yang sigap selalu siap siaga menangani segala hal yang menghambat kelncaran pemudik.

Jumlah petugas yang ditambah, sarana dan prasana yang  menunjang seperti memperbanyak toilet umum, tempat peristirahatan sementara dll.

Memang terlihat kepadatan pemudik di setiap rest area yang disinggahi. Ini terlihat dari jumlah parkiran yang sampe di luar, begitu juga terlihat antrian panjang untuk ke toilet.

Dua kali singgah  untuk sholat menunaikan sholat dhuhur di rest area tapi gagal karena ngantri panjang dan tidak ada air. Akhirnya sholat dhuhur di Brebes setelah keluar tol.

Terlihat seorang ibu bersama anaknya yang masih belum genap setahun sendirian mudik dan menghentikanku untuk menjaga anaknya yang sedang tidur karena si ibu mau buang air kecil. Akupun menjaga bayinya beberapa menit.

Batinku ko ini orang langsung percaya kepadaku orang yang tak dikenal untuk menjaga bayinya?
Tanpa rasa khawatir sedikitpun. Dan peristiwa ini mengingatkanku pada mudik beberapa tahun lalu, mudik  tanpa ditemani suami berdua dengan bayi yang masih 8 bulan itu. Mau ke toilet umum dibawa karena khawatir.

Walaupun sudah diadakan penambahan prasarana midik tapi masih banyak antrian.  Ini berarti meningkatnya antusias pemudik tahun ini. Sebuah tradisi tahunan untuk  bersilaturahim dengan sanak saudara dan handai tolan di kampung halaman.




















Puasa Ramadhan Putri

Bulan penuh berkah, bulan yang suci nan selalu dirindukan setiap muslim yang beriman. Begitupun keluarga kami adalah perindu bulan Ramadhan.

Karena begitu banyak keistimewaan yang terdapat di dalamnya.

Menyambut bulan Ramadhan dengan bersih-bersih rumah, bergotong royong membersihkan masjid di komplek kami.


Bulan Ramadhan mempunyai banyak keistimewaan diantaranya adalah;
1. Bulan diturunkannya Alqur'an. Alqur'an sebagai pedoman umat islam. Pembeda antara yang haq dan yang batil.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

2. Bulan diwajibkannyanya berpuasa sebulan penuh.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ -١٨٣

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa". (Al-baqarah: 183)

3. Pahala di bulan Ramadhan dilipatgandakan.
4. Ditutup pintu-pintu neraka dan dibuka pintu-pintu syurga.
Dan termasuk di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah apa yang dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shahihain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Jika bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu”

5. Terdapat lailatuqodar, yaitu satu malam yang nilainya sama dengan 1000 bulan. MasyaAllah. Sungguh luar biasa.

1000 bulan kurang 83 tahun. Jadi nilai ibadah 1 malam sama dengan kita beribadah 83 tahun.

Alhamdulillah puasa Ramadhan tahun ini, Putri bisa lebih baik karena sudah bisa puasa satu hari penuh.

Sebelum bulan Ramadhan tiba kami sudah mempersiapkan diri secara fikriah, fisik maupun harta.

🎇Fikriah yaitu membaca kembali ilmu seputar puasa ramadhan. Juga melalui kajian taklimat. Apa itu puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang wajib dan sunah puasa.

🎇Fisik yaitu jasmani dipersiapkan dengan dengan olahraga dan memberi nutrisi yang seimbang juga istirahat yang cukup.

🎇Harta yaitu menyiapkan sejumlah dana yang lebih. Untuk apa? Untuk memperbanyak sedekah, infak, dan zakat. Selain itu untuk keperluan lain-lain dibulan Ramadhan.

Selama Ramadhan kami sekeluarga mengurangi hal-hal yang tidak perlu seperti menonton tv, gadgetan,ghibah dan lain-lain.

Waktu kosong kita mengisinya dengan tilawah dan tadabbur  AlQur’an.

Memberikan keteladanan kepada anak-anak agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik tidak ada yang terbuang sia-sia.

Bulan Ramadhan tahun ini Putri tetap masuk sekolah karena masih ujian UKK. Masuk pukul 08.00 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB.

Terkadang pulang sekolah sudah ngeluh haus, tapi saya mengatasinya dengan menyuruhnya tidur hingga waktu dhuhur. Alhamdulillah tidak terlalu rewel.

Ketika libur sekolah saya harus menyiapkan  berbagai kegiatan untuk mengalihkan rasa lapar dan haus misalnya dengan membaca buku bersama, membuat prakarya, mewarnai, membatik sederhana dan lain-lain.

Gangguan tiba ketika adiknya ingin makan dan tidak mau makan ditempat tersembunyi. Jadi si kakak kepingin juga. Tapi selalu diingatkan bahwa sedang berpuasa maka harus menahan dan bersabar.

Semoga bisa menjadi pelajaran berharga buat Putri. InsyaAllah. Aamiin.









Minggu, 13 Mei 2018

You Are What You Eat

You Are What You Eat

Makan hendaknya diniatkan untuk ibadah. Memilih makanan bukan hanya halal tetapi juga baik untuk tubuh dan bergizi seimbang.

Tak hanya lezat dilidah, namun benar-benar mempertimbangkan khasiatnya untuk tubuh.

Juga tidak berlebih-lebihan dalam hal makan.

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al A’raf, 7 : 31)

Obesitas/kegemukan adalah salah satunya akibat dari berlebihan dalam hal makan.

Dianjurkan makan ketika benar-benar lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Makanan sangatlah penting bagi tubuh, diantaranya:
1.Sumber energi
2.Pertumbuhan tubuh
3.Sebagai Antibodi Tubuh
4. Memperbaiki Jaringan Tubuh
5.Menghangatkan Tubuh
6. Pengaturan Proses Dalam Tubuh
7.Melindungi Organ Penting Dalam Tubuh

Setiap hari tubuh meregenerasi sel-selnya. Nah dari nutrisi yang kita makan itulah akan mengganti sel yang baru.


Saya orang yang mudah gemuk, maka sebaiknya mengurangi karbohidrat .

Kamu adalah apa yang kamu makan. Ini adalah istilah untuk menggambarkan bahwa apapun yang kita makan maka itulah diri kita.

Ingin sehat maka makanlah yang halal dan baik saja.

Dalam islam perihal makan ini ada adabnya. Ada adab sebelum makan ketika proses memperoleh makanan, adab ketika makan dan adab setelah makan.

Sebelum makan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Bagaimana proses mendapatkan makanan itu, hendaklah dengan cara yang halal.
2. Meniatkan tujuan makan adalah untuk beribadah kepada Allah.
3. Mencuci tangan sebelum makan.4.Ridho terhadap makanan yang akan dimakan.
5. Makan bersama-sama.

Adab ketika makan yaitu:
1. Memulai makan dengan mengucapkan "Bismillah".
2. Makan dengan tangan kanan
3. Duduk ketika makan
4. Makan dari yang paling dekat denhan kita.
5.Menghindarkan dari kekenyangan.
6. Tidak meniup makanan yang panas.

Adab setelah makan:
1. Bersyukur mengucapkan Alhamdulillah.
2.Menjilati sisa makanan yang ada di tangan dan mencuci tangan
3. Berkumur dan membersihkan gigi.








Rabu, 09 Mei 2018

Jadi Orang Jangan Baperan

Hari ini bertemu teman-teman seperti biasa kegiatan rutin mingguan bersilaturahim dengan teman-teman ta'lim. Tapi sepertinya ada yang tidak biasa kurasakan. "Ah, mungkin ini cuma perasaanku saja", batinku.
Makanya jadi orang jangan baper. Mungkin saja orang yang kau temui sedang tergesa-gesa atau ada masalah.

Suatu hari calon customer bertanya dan tentang produk yang aku jual, dari a sampai z sudah kujelaskan. Akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti arisan online untuk sebuah paket buku dan waktunya dua bulan kedepan.

Setelah dua bulan kemudian saya pun mengingatkankan bahwa dia sudah saya daftarkan arisan dan tinggal bayar iurannya, tapi berkali-kali di wa gak dijawab, di telpon gak diangkat, akhirnya pas dia ol saya wa. Alhamdulillah ada jawaban ternyata membatalkan niatnya mengikuti arisan.

Ya sudah, ikhlaskan, anggap saja penjelasan-penjelasanmu adalah sharing materi shiroh dalam rangka dakwah. Niatkan dari awal semuanya hanya karena Allah, InsyaAllah tidak ada yang sia-sia.

Maka dari itu jangan baper.

#Freewriting
#15 menit
#09052018

Senin, 07 Mei 2018

Berkata Baik Atau Diam

Alhamdulillah hari ini aku bisa berbicara baik kepada anak-anakku. Tak seperti hari biasanya. Semoga bisa selalu istiqomah.

Ya Allah bimbing hamba-Mu ini untuk mengeluarkan kata-kata yang mengandung hikmah, lemah lembut dalam bertutur kata serta santun dalam berprilaku.

Hindarkan hamba-Mu dari godaan setan yang selalu membisikkan kedalam hatiku untuk menanggapi permasalah dengan emosi walau hanya hal sepele.

Ajarkan hamba-Mu untuk selalu taat kepada-Mu dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Aku harus berubah terutama adab berbicara dengannyangan anak dan suami dengan tiga M.
Mulai dari sekarang.
Mulai dari diri sendiri.
Mulai dari yang kecil-kecil.

Bismillah...
Berubah atau Kalah...

#FW
#day1
#10Menute


Minggu, 06 Mei 2018

Ujian Pernikahan

Ujian Pernikahan

Awal melangkah memasuki dunia  rumah tangga sepasang suami istri merasa laksana pangeran dan putri raja, hati mereka berbunga-bunga menjadi raja dan ratu sehari. Mereka membayangkan dan berharap segala rasa cinta, impian juga obsesi semuanya bisa tercapai dengan mulus.

Tetapi setelah menikah tak sedikit riak-riak kecil mewarnai hiruk pikuknya bahtera rumah tangga. Tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Hidup terasa hampa, mereka merasa banyak masalah, fisik menjadi letih dan batin pun merana.

Hilanglah kemesraan suami-istri, sudah pudar rasa saling mencintai, menghormati, dan melemahnya komitmen untuk bersatu.

Saling mengutamakan egonya tanpa peduli perasaan pasangan, suami merasa benar, begitu juga sang istri. Mereka tidak menemukan kata sepakat atau tidak ada rasa pengorbanan untuk menemukannya kesepakatan.

Akhirnya tak sedikit  pernikahan di ujung tanduk karena tidak ada komunikasi.

Ada beberapa ujian pernikahan antara lain:

1. Komunikasi yang tidak lancar
Sejatinya pasangan suami istri sering berdiskusi, ngobrol bareng, berkegiatan bareng, agar ketemu irisan yang menjadi kepentingan bersama.

Suami istri dari masa pelamaran hingga tahun pertama pernikahan butuh untuk menyingkap lapisan-lapisan kepribadian. Karena keduanya memiliki Frame of Experience(serangkaian kejadian yang mempengaruhi emosi seseorang) dan Frame of reference( sudut pandang dan tata nilai yang mempengaruhi seseorang).

Jadi ketika kita berkomunikasi dengan pasangan adalah dalam rangka membagikan sudut pandang kita agar sipahami bersama bukan memaksakan sudut pandang.

Ketika suami istri sering duduk bareng saling berdiskusi, maka ini adalah salah satu jalan yang dapat menyingkap rahasia jiwanya, isi hatinya, lintasan-lintasan pikirannya.

Sehingga dalam waktu yang sama bisa menyingkap tabiat pasangannya, melihat peluang pertemuan untuk saling menyatu. Saling menutupi aib kekurangan dan fokus kepada kelebihan pasangan.

InsyaAllah, ujian dalam rumah tangga akan dapat dilalui bersama apabila suami istri sama-sama, bahu membahu dan berkomunikasi produktif.

Kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar karena adanya miskomunikasi atau pesan yang tak sampai kepada komonikan/ lawan bicara. Akhirnya bertengkar dengan pasangan.

2. Masalah keuangan

Dari mulai biaya pernikahan hingga biaya hidup sehari-hari, uang bisa jadi masalah besar bagi sebuah rumah tangga.

Membeli rumah atau apartemen, renovasi, mobil, pengeluaran sehari-hari, hingga biaya membesarkan anak tentunya membutuhkan jumlah uang yang tidak sedikit. Jika pasangan tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, maka pertengkaran tidak dapat dihindari.

Suami istri harus duduk dan mengenali bagaimana situasi keuangan. Buatlah bujet pengeluaran yang disepakati bersama dan kedua belah pihak harus kompromi untuk mengubah gaya hidup agar pemakaian uang lebih efektif. Jangan pernah membahas masalah keuangan saat salah satu sedang stres karena hanya akan memicu pertengkaran.

Tabungan sangat penting, dan jangan lupa mencatat pengeluaran agar Anda dan pasangan tahu kondisi keuangan secara jelas.

Tentukan juga siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, pembagian tugas dalam keuangan juga penting.

3. Perselingkuhan dan ketidaksetiaan.

Masalah rumah tangga akan muncul apabila salah satu dari pasangan suami istri berselingkuh. Apalagi ketika berselingkuh bukan diingatkan pasangannya tapi dibalas dengan selingkuh juga. Ketika suami atau istri berselingkuh maka seharusnya melakukan introspeksi diri mengapa suami/istri berselingkuh?
Apakah dirumahnya sudah tidak dihargai?
Apakah suami/istri tidak memenuhi kebutuhan lahir batinnya?
Apakah suami/istrinya tidak menerik perhatian lagi?

Maka dengan demikian kita akan memperbaiki diri.

Diatas adalah sebagian dari ujian rumah pernikahan yang biasanya mewarnai bahtera rumah tangga. Ada yang bisa melaluinya dengan mudah tapi ada juga yang bercerai.
Intinnya harus sama memiliki iman yang kuat dan selalu berkomunikasi produktif dengan pasangan kita.





Minggu, 22 April 2018

Melatih Anak Agar Senang Membaca

Membaca adalah perintah Allah dalam surah Al Alaq. Iqro bacalah. Dengan membaca maka kita bisa tahu banyak hal, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, juga menambah perbendaharaan kosa kata.

Membaca bisa kita lakukan sejak usia 0 bulan atau anak masih dalam kandungan.

Berat sekali tantangan orang tua di zaman serba teknologi canggih salah satunya adalah gadget.

Tidak sedikit anak-anak lebih senang mengutak atik gadget daripada membaca buku.

Usia balita sudah lihai mengoperasikan sebuah smartphone.

Kadang juga ada orangtua yang sengaja memberikannya agar anaknya anteng alias diam.

Pernah saya alami disebuah klinik sedang mengantri untuk diperiksa dokter, ada beberapa orangtua menenangkan anaknya agar tak lari-larian dengan sebuah smartphone. Miris melihat pemandangan ini.

Saya mencari cara serta berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak gemar membaca dan menjadi manusia pembelajar sesuai dengan fitrahnya.

Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan untuk melatih anak-anak gemar membaca;
1. Memberi teladan.
Anak-anak peniru ulung, maka saya berpikir mulai dulu dari diri sendiri harus gemar membaca. InsyaAllah  anak-anak akan mengikuti apa yang kita lakukan.

2. Membacakan Alqur'an atau buku sejak dalam kandungan.
Bayi di dalam kandungan 5 bulan atau setara 20 minggu, kemampuan untuk merasakan stimulus telah berkembang dengan baik, sehingga proses pendidikan dan belajar dapat dimulai dengan meperdengarkan bacaan Alqur'an atau membacakan buku kepada si jabang bayi.

3. Membacakan buku minimal 15 menit setiap hari
Ini kami lakukan ketika akan tidur,akan tetapi kadang sesuai dengan requets anak.

4. Mengajak anak-anak ke toko buku untuk membeli buku.

5. Menjadikan buku sebagai alat untuk menenangkan ketika sedang rewel atau sedang aktif.

6. Menaruh buku ditempat yang mudah dijangkau dan terlihat oleh anak-anak.

7.Selalu membawa buku ketika sedang bepergian jauh.
Ketika safar selain perbekalan dan mainan, bukupun tak boleh ketinggalan, untuk menghilangkan kebosanan di perjalanan.

8. Membuat reading time di keluarga.
Jadi setelah usai sholat magrib kami membaca Alquran dan lanjut membaca buku masing-masing.




Kamis, 12 April 2018

Ingin Sekolah

Akhir-akhir ini, Harun sering minta bawa tasnya dan mengatakan "mau pergi ngaji dan kadang mau ke sekolah."

Ketika sang kakak diantar ke sekolah adek minta membawa tas kecilnya di gendong dipundaknya tapi karena susah mengendong tasnya karena dia juga saya gendong akhirnya tas ditaroh di motor.

Setibanya di sekolah kakaknya turun dan bersalaman diapun minta ikut kakak sekolah, tidak ingin pulang.

Jadi untuk menuruti kemauannya maka pulang pun ditunda dan main dulu disekitar sekolah, kadang di taman atau masjid dan sesekali ke kantin.

Berjalan menyusuri taman melihat bunga warna-warni yang sedang mekar, melihat gemercik air terjun buatan sembari memperhatikan hewan-hewan yang ada di taman.

Seekor kupu-kupu yang menarik perhatiannya seakan ingin mengajaknya bermain. Dikejarnya hingga keujung taman, namun tak bisa ditangkapnya karena si kupu-kupu terbang semakin tinggi.

Sudah cukup lama di taman kami pun pulang.

Di rumah pun Harun sekolah (belajar) karena sehatinnya yang wajib itu adalah belajar bukan sekolah.

Bermain lego membuat berbagai macam bentuk ( mobil-mobilan, kereta, robot, hewan,  rumah, jembatan, dan lain-lain ) dapat mengembangkan imajinasi anak.


Selain lego, kami juga sering bermain puzzle. Sehari bisa hingga beberapa kali dibongkar pasang.



Banyak sekali manfaat bermain puzzle seperti yang dijelaskan dalam tulisan berikut ini:

1. Problem solving.
Dengan bermain puzzle akan membantu meningkatkan memecahkan masalah. Permainan ini akan membantu anak anda untuk berpikir dari berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan potongan-potongan puzzle hingga membentuk gambar. Bermain puzzle juga dapat membantu anak anda untuk mencapai tujuan dan memiliki sesuatu yang dibanggakan sehingga membuatnya terdorong untuk tetap tekun menghubungkan potongan-potongan puzzle. Hal ini akan mendorong anak untuk belajar dan mencoba untuk memecahkan masalahnya dengan cara/sudut pandang yang bervariasi.

2. Mengembangkan kordinasi mata dan tangan.
Puzzle memiliki berbagai gambar, bentuk dan warna. Dengan ragam yang berbeda akan membantu anak dalam meningkatkan kordinasi mata dan tangan mereka. Anak anda akan dilatih untuk meletakan potongan puzzle dengan membentuk beberapa bagian yang berbeda-beda. Sehingga membuat anak belajar dalam melibatkan gerakan dan juga kosentrasi saat mengenal pada saat waktu bersamaan.

3. Mengembangkan Keterampilan motorik anak.
Dengan bermain puzzle, anak harus mengambil sesuatu yang membuat garis dan memindahkan barang tanpa harus membuat rusak. Ini akan menambah keterampilan motori. Bukan hanya dalam gerakan dasar melainkan puzzle juga akan membantu dalam mengontrol gerakan dan meletakan pada suatu di tempatnya. Dengan permainan yang dapat melatih keterampilan motorik akan membantu anak berlatih kemampuan, seperti menulis dan juga makan dengan baik.

4. Mengembangkan keterampilan kognitif.
Taukah anda, bahwa dengan bermain puzzle anak dilatih mengenali ukuran, gambar dan bentuk yang berbeda sehingga akan membantu anak anda dalam meletakan potongan puzzle di segala arah dengan harmonis dan bersamaan. Sehingga dengan latihan seperti itu akan membuat anak anda berlatih keterampilan kognitif. Permainan ini akan membantu dalam dasar-dasar yang dilakukan termasuk dalam alfabet, objek dan hitungan yang menjadi dasar pembelajarannya.

5. Melatih Kesabaran.
Dengan bermain puzzle anak akan dituntut untuk menggabungkan potongan puzzle sehingga harus sabar dalam menyusun gambar yang ada di kotak yang sudah disediakan. Anak akan berlatih sabar dalam menjalankan proses hingga menemukan 'goal' yang diinginkan.

Menulis dan menggambar walau sekedar mencoret-coret kertas membuat goresan yang tak jelas akan tetapi punya nama ketika ditanya, "Harun sedang nulis apa?, diapun menjawab gambar ikan".

Mengeksplor bukupun kami lakukan hampir setiap hari, walau hanya sekedar melihat-lihat gambarnya.

Itulah kegiatan sekolah/belajar kami dirumah, ketika si Harun ingin sekolah maka dirumahlah tempatnya mengingat usianya yang masih 2 tahun 1 bulan.


Sumber: https://bidanku.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak





Senin, 02 April 2018

Menyapih


"Menyapih atau menghentikan bayi menyusu dari payudara dapat menjadi masa yang emosional, tidak hanya bagi bayi, tapi juga bagi ibu. Bukan saja karena selanjutnya akan ada perubahan cara bayi mendapatkan nutrisi, tapi terlebih karena kebanyakan bayi mendapat ketenangan dengan menyusu langsung dari payudara ibunya."

Asi adalah makanan terbaik untuk bayi diawal-awal masa kehidupannya terutama di usia 1-6 bulan (asi ekslusif), tetapi berkembangnya sang bayi  mulai dikenalkan dengan aneka macam makanan juga minuman selain ASI. Dan akan tiba waktunya ketika harus berhenti menyusu dari payudara sang ibu/disapih.


Menyapihpun berbeda-beda waktunya. Ayat Alqur'an mengenai waktu menyapih sebagai berikut:

1. Surat Albaqaroh ayat 233
2. Surat Luqman ayat 14
3. Surat Al Ahqaf ayat ayat 15

Dari ayat diatas maka  menyusui itu 2 tahun bagi yang ingin menyempurnakan. Sedangkan di surat Al-Ahqof 30 bulan itu ditafsirkan ulama 9 bulan dikandungan ditambah 24 bulan menyusui jadi 33 bulan itu sudah sangat sempurna.

Di usia 2 tahun 1 bulan, tekad untuk menyapih si bungsu  Harun semakin kuat, setelah berkali-kali gagal karena sakit.

Bismillah semoga lancar. Sehat semua. Saya ingin menyapih ini menyenangkan. Saya ingin menyapih ini menjadikan anak lebih mandiri tapi juga lebih dekat lagi degan saya.

Saya mendapat dukungan dari keluarga terutama suami yang sangat membantu dalam proses menyapihnya.

Mulai mempersiapkan hingga hari H, ketika hari pertama dimulai menyapih hingga sekarang sudah berjalan 2 minggu.

Yang terberat dirasakan saat akan tidur baik malam hari maupun siang hari, karena biasanya si bungsu tidur dengan menyusu terlebih dulu.

Hari pertama tidak menyusu sangat melelahkan karena tidak bisa tidur sama sekali malamnya, dan siang harinya saya harus menahan sakit karena bengkak payudara karena penuhnya ASI yang masih sangat aktif berproduksi dan tidak dikeluarkan. Seperti meriang akan demam. Alhamdulillah bisa diatasi dengan mengeluarkannya dengan alat untuk memerah ASI, bersyukur lebih nyaman terasa.

Untung suami libur 3 hari, sehingga bisa membantu menenangkan dengan mengajaknya main, mengajak jalan-jalan, membacakan buku, dan menggendongnya.

Jauh hari sebelum usianya 2 tahun, saya sudah memperkenalkan susu UHT agar kelak saat disapih sudah tidak susah lagi.

Kami sering sounding ke si bungsu bahwa adek sudah besar berarti sudah gak nen lagi, minumnya air putih  atau susu pake gelas.

"Nenen" adalah sebutan kami sebagai  yang artinya menyusu langsung di payudara.

Kami memberinya susu UHT di siang hari 2 sampe 3 kali dengan sekali pemberian 115 ml atau segelas kecil. Tetapi terkadang juga lebih.

Awalnya mencoba memberi yang rasa coklat ternyata membuatnya sembelit/konstipasi. Hal ini kami ketahui ketika sudah minum UHT coklat maka ketika akan BAB rewel. Selain rewel juga tidak mau makan.

Dari pengalaman itu kami mengganti dengan UHT yang putih rasa vanilla. Alhamdullillah BAB seperti biasa, lancar.


Minggu, 25 Maret 2018

Kulwap bersama mbak Indari Mastuti


Bersyukur berada di grup ODOP, yang di dalamnya banyak bertebaran ilmu. Seperti  hari Jumat mubarok kali  ini kami Kulwap dengan tema
 "Mengoptimalkan Bisnis Menulis dari Rumah", bersama seorang yang subhanalloh luar biasa, yaitu teh Indari Mastuti. Senang sekali mendapatkan inspirasi semangatnya.

Siapakah teh Indari Mastuti?

Beliau adalah seorang penulis 65 judul buku dan 10 buku biografi, CEO Indscript, Founder Sekolah Perempuan, Founder Komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis, Founder Komunitas Ibu-ibu  Doyan Nulis, Founder Komunitas Emak Jagoan, Founder Sekolah Gratis Indonesia ( SEGI) dan juga beliau menjabat sebagai salah satu pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Jawa Barat (IWAPI Jabar).

Banyak bukan aktivitasnya?
Banyak sekali...
Sepak terjangnya yang gemilang dan banyak menginspirasi ini maka beliau banyak mendapat penghargaan dari berbagai pihak.

Di sela-sela kesibukkannya ternyata ada amalan harian yang tak terlupakan seperti sholat dhuha, sedekah nasi, tilawah dan memasang murottal sepanjang hari. Ini adalah salah satu rahasia sukses yang beliau paparkan.

Aktivitas menulis sudah ditekuninya  sejak masih SD hingga sekarang.

Ketika mengawali bisnis  menulis dari rumah dengan membangun Indscript karena menginginkan totalitas. Benar-benar ingin menjadi penulis yang bukan hanya sekedar sampingan saja.

Mulanya bisnis menulis dati rumah dirintis beliau dengan mengerjakan banyak  tugas hanya berdua dengan suami. Seiring berkembangnya bisnis maka mereka merekrut karyawan yang akan melakukan tugas sama seperti yang telah dilakukannya bersama suami dengan membuat SOP, sehingga tinggal mentoring dan controllingnya saja.

Untuk memulai bisnis menulis dari rumah maka
langkah awalnya adalah kita harus  terus menulis dan meningkatkan kualitas tulisan, melatih sense of salesmanship dalam diri kita dimana perannya adalah kita PD untuk menawarkan jasa penulisan kita kepada pihak-pihak yang memerlukannya.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jika kita ingin memulai bisnis menulis di rumah yaitu:

💜Pertama mental bisnis, anggaplah bahwa bisnis penulisan kita seperti halnya bisnis bisnis lainnya.

💜Kedua, siapkan portofolio anda apakah itu bentuknya di blog, artikel di berbagai media cetak, tulisan Anda yang bertebaran di media online.

💜Ketiga, pastikan anda membidik pasar yang jelas, dan jasa penulisan yang dikuasai.

💜Keempat, jangan malu-malu untuk membranding diri anda sebagai seorang penulis.

Untuk me-maintain semangat menulisnya maka beliau membaca, diskusi dan nonton film.

Adapun ide menulisnya muncul dalam kegiatannya sehari-hari dan dari apa yang dilihatnya.

Menjadikan menulis sebagai kebutuhan sehingga akan terus dan terus dilakukan.

Terimakasih sharing ilmunya Teh Indari, ini sangat menginspirasi. Sukses selalu ya...

Semoga semangat dan konsistennya menular.

O iya, untuk info produk dari Indscript bisa di lihat di tautan berikut:

1. Instagram @indblackcatalog
2. Fanpage https://www.facebook.com/pg/indblackhandsock/photos/?tab=album&album_id=426531084428493
3. Telegram t.me/INDBLACKcatalog



#Jum'atKulwapODOP

Membersamai Anak


Sebagai ibu bekerja di rumah saya membersamai perkembagan anak dari hari kehari.
Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri yang menghapus lelah apabila melihat anak berkembang semakin sehat dan pintar.

Muhammad Harun Yahya, lahir 2 tahun yang lalu tepatnya tanggal 17 Maret 2016. Kini sudah lewat masa golden age (2 tahun). Semoga selalu sehat, bahagia, tambah pintar dan sholeh, Aamiin!

Seolah tak ingin melewatkan setiap tahap perkembangannya dengan mengabadikannya. 

Di usia trisemester pertama, berusaha merangsang perkembangannya dengan sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang, menggantung mainan atau benda yang cerah yang bergerak, sering mengajak tersenyum dan bicara, memperdengarkan murottal.




Alhamdulillah di usia 3 bulan, adek bisa mengangkat tegak kepalanya, membalas senyum, tertawa, ketika diajak bicara, mengoceh dan belajar tengkurap, sungguh perjuangan yang luar biasa, pantang menyerah hingga bisa. 

Melihat video ini saya belajar dari seorang bayi 3 bulan yang memiliki semangat tinggi, mau mencoba lagi dan lagi hingga mahir melakukan sesuatu.

Ketika belajar berbicara dan mengikuti apa yang saya ucapkan. Tentunya bahasa bibir yang mudah diucapkan misalnya "Mamamama, Papapapa."
Ternyata yang pertama diucapakannya adalah kata "Papapapa."



Belajar mengangkat badannya, ongong-ongong untuk merangkakpun tak terlewati. Dari tiga anak yang melewati tahapan merangkak hanya adek Harun tapi juga lebih cepat jalan, kakak-kakaknya tanpa merangkak mereka ngasut dengan perut.

Diusia 11 bulan bisa berjalan selangkah demi selangkah dan lancar diusia 1 tahun,berbarengan dengan tumbuh gigi pertama.

Belajar makan sendiri walau kadang masih disuap bila sedang tidak ingin makan sendiri.

https://www.facebook.com/wahanten.anten/videos/696204393900355/

Toilet traning Alhamdulillah lulus sebelum usia 2 tahun.  Sekarang sudah tidak mau pake pospak walau bepergian.

Sudah mampu mengutarakan keinginannya, berbicara dalam 3 kata, "tiba-tiba agar-agar jatuh," ini kalimat yang pertama terdengar dengan 3 kata walau belum jelas ucapan huruf  r-nya.

Ikut membersihkan halaman dengan sapu dan pengki adalah kesukaannya. Tak bisa melihat sampah di halaman.😁

https://www.facebook.com/wahanten.anten/videos/818555731665220/

Di usianya yang sudah 2 tahun lewat beberapa hari belum disapih, saya berharap mau berhenti sendiri untuk tidak minum asi karena kemauannya sendiri bukan karena paksaan, tapi sudah sering disounding bahwa "adek sudah besar, gak usah nenen lagi ya!". Belum berhasil juga. Harus bersabar dan terus berusaha.



















Selasa, 13 Maret 2018

Ayahku Hebat

Ayah Petani Kecil yang Hebat

Ayahku seorang petani kecil yang harus menafkahi istri dan 6 orang anak.

Awalnya beliau diajak bertransmigrasi ke Sulawesi oleh kakek, waktu itu sudah berusia remaja.

Para transmigran diberi lahan oleh pemerintah berupa tempat tinggal, sawah 1 hektar dan ladang 1/2 hektar.

Awal kedatangan mereka di daerah Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Luwu Utara, kecamatan Sukamaju sangat memprihatinkan, tak ada listrik, kondisi masih hutan belantara yang banyak binatang buas.

Walaupun disediakan tanah untuk digarap tapi harus bekerja keras membuka lahan dengan berbagai macam binatang buasnya dan pepohanan yang sangat lebat dan masih minim infrastruktur.

Dengan kegigihan para transmigran, Alhamdulillah sekarang sudah menjadi kota kecamatan yang padat penduduk, penduduk asli bersuku Bugis membaur dengan pendatang yang bersuku Bali, jawa dan Madura. Mereka hidup bertoleransi, sehingga kedamaian tercipta.

Awalnya banyak penduduk transmigran yang tidak betah bermukim di daerah transmigrasi itu, tak sedikit yang meninggalkan jatah lahannya dan kembali ke daerah semula.

Tanah yang di tinggalkan itu salah satunya adalah milik tetangga kakek saya yang sekarang ditempati dan digarap oleh ayah.

Setelah berkeluarga ayah menafkahi keluarga dari  menggarap tanah itu, juga kadang menjadi kuli serabutan.

Ketika saya lahir  lahan persawahan sudah mulai di garap dan belum menjadi sawah dan belum menanam padi, karena itu saya diberi nama Wahanten "menggarap sawah dengan prihatin," sambil menanam palawija seperti kedelai, jagung, kacang hijau dan lain-lain.

Genap usia 2 tahun adek pun lahir, musibah menimpa keluarga kami, ibu yang baru melahirkan bayi mengalami gangguan jiwa, karena banyak masalah yang mendera dan tak kuat untuk ditanggungnya sebagai ibu, istri dan anak.

Sebenarnya masalah ini bermula dari tante yang akan menikah sedang ibu saya baru lahiran belum ada sebulan,  dimana buyut kami sedang berseteru dengan nenek, jadi diacara pernikahan tante buyut kami tidak mau menghadiri. Hal ini membuat  merasakan betapa beratnya masalah di keluarga besarnya.

Saat parahnya bayinya yang belum genap sebulan akan dibuang disungai dekat rumah, untung ada tetangga yang mengetahui.

Mama sakit 8 bulan. Dengan kesabaran, iktiar dan doa, juga support dari orang yang terdekat yaitu ayah Alhamdulillah bisa sembuh dan sehat walafiat.

Ketika adek saya yang ke 3 lahir lahan persawahan baru jadi, kakek memberi nama cucunya Wahhadi sebagai wujud syukur yang maksudnya "sawah sudah jadi."

Namun bisa menghasilkan padi sesuai yang diharapkan, syukurnya pangan para transmigran sebelum berhasil bercocok tanam masih disubsidi pemerintah selama beberapa tahun.

Pernah suatu ketika padi belum juga menguning, jadi belum bisa menuainya. Waktu itu menjelang lebaran Idul Fitri yang identik dengan baju baru bagi anak-anak. Lebaran kurang beberapa hari lagi tapi ayah belum membelikan kami baju baru,  karena ketidaktahuan ayah waktu itu meminjam uang dengan jaminan padi yang belum tua. Tak memikirkan kalau hal itu tidak diperbolehkan dalam agama islam,  yang ada dalam pikiran beliau  bagaimana bisa membelikan baju baru untuk anak-anaknya.

Hingga memiliki anak ke-6 lahir,  ayah sudah bisa membeli tambahan lahan di tetangga desa yang sekarang ditanami kakao. Ini lebih ringan dan lebih menguntungkan hasilnya bisa untuk membiayai sekolah juga kuliah kami.

Ayah walaupun tidak tamat SD, beliau bisa menulis dan membaca walaupun tulisannya tidak terlalu bagus tapi lumayan lah untuk orang yang tak tamat SD.

Dengan kedaan ayah seperti itu tapi masyarakat memberikan amanah kepada beliau untuk menjadi RT ketika saya usia anak-anak hingga remaja. Cukup lama bukan?

Adek ke-5 bersekolah di sebuah SMP, saat itu adek ke-2 sudah menjadi guru honorer di sekolah tersebut, dan menjadi teman wali kelas adek ke-5. Ketika rapor dibagikan dan harus ditandatangani oleh orang tua, baru dikembalikan lagi, setelah di kembalikan wali kelaspun  bertanya setengah tidak percaya kalau itu tandatangan ayah karena mungkin menurut sang wali kelas sangat jelek tanda tangan ayah. Akhirnya wali kelas nanya ke adek yang juga guru di situ untuk memastikan bahwa itu tandatangan ayah kami. Setelah mengkonfirmasi barulah dia percaya.

Ayah kami tidak tamat SD tapi beliau menginginkan kami anak-anaknya bisa bersekolah sampai setinggi-tingginya, tak menghiraukan cibiran orang yang mengejek keluarga kami kebanyakan kelas karena 6 anak semua sedang bersekolah.

Kala itu penduduk transmigran masih belum sadar akan pentingnya pendidikan, mereka berpikir bahwa bersekolah hanya  untuk menjadi pegawai negeri.

Mereka merasa rugi jika menyekolahkan anak-anaknya dan akhirnya hanya menjadi  Ibu Rumah Tangga.

Ayah sangat memberikan keluasan untuk kami memilih sekolah, beliau tak pernah memaksa anak-anaknya.

Ini saya rasakan ketika saya telah tamat dari sebuah pondok di sebuah kota Palopo yang jaraknya 82 km dari desa kami.

Setelah tamat saya seperti teman-teman yang lain ingin pendidikan ke  pergutuan tinggi, apalagi saya selalu masuk 3 besar di kelas.

Kota tujuan untuk melanjutkan kuliah adalah kota propinsi Sulawesi Selatan yaitu  Makassar.

Kami tidak memiliki keluarga di Makassar, tapi dengan ijinnya dan juga doanya kami bisa kuliah di sana yang jarak tempuh 400km dari kampung kami.
Alhamdulillah kami bisa bersekolah dan kuliah.

Tak sedikit yang bertanya bagaimana membiayai anak sekolah dan kuliah padahal cuma petani kecil, dan kadang yang bertanya adalah para pegawai yang menurut kami hidupnya berkecukupan bahkan bisa di bilang kaya di desa kami.

Menurut kami karena kegigihan dan keberkahan rezkinya sehingga bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Setelah usianya tak muda lagi dan kami anak-anaknya sudah dewasa Ayah pesiun jadi RT tapi masyarakat menunjuk beliau untuk memegang keuangan(bendahara) masjid di desa kami hingga sekarang ini.

Sosok teladan yang sederhana, sabar,  jujur, amanah dan tanpa pamrih.

Ayah berbagi peran dan tugas dengan ibu, ketika ibu yang sedang keluar rumah untuk menjual hasil panen, ayah bisa menggantikan ibu untuk memasak, mencuci pirin dan mengasuh kami.

Yang terlupakan sampe saat ini adalah masakan beliau yang lebih enak dibanding masakan ibu.

Kami bangga menjadi anak-anakmu.











Hidup LDRan dengan Pasangan

Long Distance Relation (LDR) adalah istilah untuk hidup berpisah jarak dengan pasangan.

Hidup terpisah jarak dengan orang disayangi karena tuntutan tugas negara pernah kami alami selama 2 tahun.

Awalnya hari-hari dilalui tanpanya terasa lambat, sungguh berat tapi harus dijalani.

Ada hal yang kurang dan aneh tanpanya.

Tapi seiring berjalannya waktu, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun, sampailah tahun ke 2 yang dinanti.
Alhamdulillah. Meskipun dengan deraian air mata yang terurai saat-saat rindu datang menyeruak di dalam hati. Ribuan doa terlantunkan untuknya disetiap sujud panjang ditengah malam sepi. Hanya Allah SWT tempat bersandar.

Berawal dari SK promosinya ke pulau paling timur Indonesia yaitu Papua, tepatnya daerah Timika.

Sebelumnya kami tinggal bersama di daerah Tangerang Selatan, dan bapak bertugas di Jakarta Pusat.

Mendapatkan SK promosi ke Timika adalah hal yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya tapi menjadi kenyataan yang harus dijalani.

Setelah bermusyawarah keluarga menghasilkan keputusan saya dan anak-anak harus tetap di Tangerang Selatan tidak ikut suami. Hal ini diputuskan dengan berbagai pertimbangan salah satunya adalah faktor keamanan.

Kantor memberikan waktu 2 minggu untuk persiapan. Waktu yang tidak lama itu kami pergunakan sebaik-baiknya, salah satunya adalah melakukan khitan anak yang pertama yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Acara khitan sederhana kami laksanakan, Alhamdulillah lancar. Setelah seminggu syukur Alhamdulillah sudah sembuh, jadi suami tenang berdinas ke Timika.

Mengingat kembali awal keberangkatan suami waktu itu mendapatkan jadwal penerbangan pukul 3.00 WIB dini hari. Alarm sudah kami setel sebelum itu sekitar pukul 1.30 WIB, setelah sholat lail  anak-anak saya bangunkan untuk melihat bapaknya berangkat. Mereka tidur lebih awal hingga tak perlu waktu lama untuk membangunkan mereka.

Taksi yang di pesan dari sore haripun datang, memecahkan kesunyian malam gelap. Anak-anak memeluk erat bapaknya seakan tak ingin melepaskannya, tangis kakak beradik pecah, membuat mata ini tak mampu untuk menahan air mata, tapi taksi harus segera jalan, lambaian tangan kami hingga taksi yang bapak tumpangi berbelok dan tak kelihatan.

Kami masuk ke rumah dan tak lupa mengunci pintu setelah dan mendatangi mereka yang melanjutkan tangisnya di tempat tidur. Kupeluk erat mereka sambil sambil menghibur mereka, sambil berusaha menguatkan hati agar nampak tegar didepan anak-anak, padahal aslinya rapuh ingin menangis kencang.

"Hai anak-anak hebat, sabar ya, bapak gak lama Insyallah pulang. Mudah-mudahan semua baik-baik saja. Yuk kita tidur lagi, besok sekolah lho, nanti ngantuk disekolah."

Kami  bertiga berusaha memejamkan mata, namun tak juga bisa terlelap hingga bunyi hp, ternyata pesan dari bapak yang sudah sampai di bandara. Alhamdulillah anak-anak sudah tidur lagi.

Hingga bapak mengirim pesan terakhir, "boarding Ma," dan aku pun membalasnya "Fii amanillah Pa," mata ini tak bisa terpejam lagi hingga subuh.

Hari pertama kulalui tanpanya, menyiapkan sarapan untuk berempat kini hanya bertiga, setiap pagi mencium tangannya ketika berangkat kerja  dan mengantarkan ke stasiun sekarang tidak. Pengeluaran bertambah tentunya dengan 2 dapur, dan banyak hal lagi yang  berubah.

Akan tetapi suatu kesyukuran LDRan sudah jaman teknologi cangging, hingga bisa memanfaatkannya untuk mendekatkan yang jauh. Setiap malam anak-anak ingin menelpon bapaknya. Dan ketika paketan kami sedang full kami gunakan skipe untuk menghubungi bapak, atau sebaliknya. Jarak boleh jauh tetapi komunikasi tak boleh terputus apalagi anak-anak masih kecil-kecil yang membutuhkan figur bapaknya.

Hari-hari kami lalui, belum sebulan kami terpisah jarak namun sikecil yang kala itu berusia 2,5 tahun setiap hari  menanyakan kapan bapak pulang, membuat hati semakin trenyuh ketika melihatnya tak berdaya karena demam sudah beberapa hari yang mengharuskan cek darah karena demam tak kinjung reda walau sudah diberi penurun demam.

Ternyata gejala types yang mengharuskannya untuk istirahat total dari berkegiatan. Saya berharap masih bisa dirawat dirumah. Setelah konsultasi dengan dokter, Alhamdulillah bisa, dengan beberapa hal harus diperhatikan, seperti makannya apa yang boleh dan tidak boleh.

Sayapun ijin tidak mengajar untuk sementara waktu untuk fokus merawat anak yang secang sakit. Karena bagaimanapun keluarga/anak adalah prioritas utama.

Saat-saat seperti ini sangat terasa tanpanya. Namun selalu saya selalu  meyakinkan diri bahwa kami bisa melewati ini, InsyaAllah.

Dengan berat hati kuberi kabar wa kalau si kecil sakit dengan tujuan agar bila terjadi sesuatu bapaknya tahu. Karena saya selalu memberikabar apapun yang terjadi dirumah, juga mohon agar mendoakan anaknya  sehat kembali.

Walaupun bapak tak pernah memberi kabar kalau beliu sakit disana, baca Timika.

Ternyata selama 2 tahun di Timika beliau terkena malaria hingga 4 kali namun beliau tak mengabariku dengan alasan agar aku tak kepikiran.

Setelah kami ngumpul lagi baru beliau cerita bahwa salah satunya ketika adek gejala types, bapak juga sedang kambuh malarianya. MasyaAllah.

Ketika liburan datang, anak-anak ingin juga berlibur dengan bapaknya. Tapi harus bersabar lagi karena bapak gak bisa cuti apalagi bila akhir tahun. Akhirnya liburan bertiga mencari tempat yang gak terlalu jauh dari rumah.

Pernah juga suami curhat tentang pekerjaannya, harga kebuyuhan yang sangat tinggi, juga tentang orang-orang di sekitarnya yang membuatnya hampir  tak kuat menjalani. Tetapi dengan doa dan ikhtiar waktu 2 tahun  bisa terlewati.

Kami bertemu secara real hanya 2 bulan sekali bahkan 3 bulan sekali. Pertemuan yang jarang itu benar-benar kami manfaatkan sebaik-baiknya.

Menandai hari-hari libur panjang untuk mengambil cuti dan memesan tiket pulang jauh hari sebelumnya itu yang dilakukan untuk mendapatkan harga yang miring.




















Kulwap Ibu Sekolah Terbaikku



Jum'at kali ini KulWap online lagi dengan narasumber Mbak Dian Kusumawardhani, temanya adalah Ibu Sekolah Terbaikku.

Beliau adalah penulis buku berjudul "Ibu adalah Sekolah Terbaikku."

Kegiatannya yang banyak di ranah publik tapi tetap produktif dan menerapkan HE kepada anak-anaknya.

Dalam materi KulWap itu dijelaskan bahwa ibu adalah  sekolah utama, atau madrasatul ula bagi anak-anaknya yang akan menjadi penerus peradaban.

Karena ibu adalah sekolah utama maka sejatinya seorang ibu adalah pembelajar sejati yang mau mengenali potensi dirinya dan mau mengembangkan agar bisa melaksanakan perannya sebagai ibu dengan maksimal.

Seorang pembelajar tak pernah berhenti belajar dan akan selalu haus dengan ilmu.

Ciri-ciri seorang pembelajar adalah:

1. Mau belajar dengan siapapun, dimanapun, dan dengam media apapun.
2.Selalu mengalokasikan waktu untuk belajar.
3. Selalu mentadaburi diri sendiri dan mengevaluasinya kerjanya dan melakukan yang terbaik untuk keluarganya.
4. Belajar, mencari tahu, rendah hati dan bijaksana dalam menerapkan ilmunya.

Menjadi sekolah yang baik itu artinya seorang ibu menjadi fasilitator Home Educator (HE) untuk anak-anaknya dalam belajar.

Apakah Home Educator (HE) ?
HE adalah pendidik berbasis rumah yang menjadi amanah bagi setiap orangtua.

Orangtua berkewajiban untuk  memberikan pendidikan bagi anak-anaknya, sehingga rumah bisa menjadi miniatur peradaban.

Ada beberapa hal sehingga  HE penting yaitu:
1. No one responsible except us.(Tak ada yang bertanggung jawab kecuali kita)
2.It takes one village to raise a child. ( Perlu orang satu kampung untuk mendidik seorang anak)
3.Helping children with their own potency.( Membantu anak-anak untuk dengan potensi mereka sendiri)
4. Dengan HE rumah adalah miniatur peradaban

Bagaimakah pelaksanaan HE?
1. Tazkiatun Nafs(pensucian jiwa). Ini memperbanyak bertaubat, mhasabah diri, mohon ampun, zikir, sholat, tilawah dan ibadah lainnya.
2. Diskusi dengan pasangan tentang pendidikan anak-anak.
3. Belajar bersama
4. Alqur'an danhadis jadi pedomaa
5. Fokus pada cahanya
6. Membuat kurikulum sederhana
7. Perkuat bonding dengan bahasa ibu
8. Jika sudah masuk usia sekolah maka perkaya dengan wawasan pendidikan.
9. Konsep utama HE adalah Iqro dan Tholabul ilmi

Home schooling (HS) dan Home Education (HE) berbeda, orangtua  yang melakukan HS untuk anak-anaknya maupun yang memilih bersekolah di luar wajib untuk melalukan HE dirumahnya.

Dengan HE orang tua mendidik anak-anaknya dengan fitrahnya, mengembangkan sisi unik yang dimiliki anak bukan menjejali anak (out inside) tetapi sebaliknya inside out agar anak-anak menjadi insan kamil (manusia yang sempurna).

HE ini dimulai dari mencari pasangan( istri atau suami), calon ayah dan calon ibu.

Framework  yang digunakan adalah Fitrah based education ustadz Harry Santosa.

Kunci dalam melakukan HE adalah amati, terlibat, lihat dan dengar lalu catat.
ini adalah contoh kurikulum HE


foto mbak  Dian



Kesimpulannya:
menjadi ibu sekolah terbaik anak-anaknya beratti harus menjadi pembelajar sejati.

Sumber:

Kulwap Wag ODOP, Ibuku Sekolah Terbaikku, 9 Maret, 2018, Dian Kusumawardhani.


#Jum'atKulwapODOP

Sabtu, 03 Maret 2018

Nomaden


Nomaden adalah sebuah istilah untuk hidup yang berpindah-pindah tempat.

Semenjak menikah 14 tahun lalu kami sudah mengalami pindah tempat tinggal sebanyak 8 kali.

Ini adalah sebuah konsekuensi menjadi abdi negara yang siap dipindahtugaskan  ke seluruh wilayah Indonesia. Sudah menjadi tuntutan pekerjaan.

Salah satunya adalah suami saya.  Berpindah tugas dari satu pulau ke pulau yang lain, dari satu kota ke kota yang lain.

Hanya sekali tak ikut pindah tugas ke Timika, Papua, karena beberapa alasan.
Waktu itu kami LDRan selama 2 tahun. Saya anak-anak tinggal di Tangerang Selatan, suami di Timika.

Anak kami 3 orang memiliki tempat lahir yang berbeda. Pertama di Sulawesi Selatan, Kedua di Tangerang Selatan dan yang ketiga di Kalimantan Selatan.

Menjadi istri dan keluarga abdi negara banyak suka dan dukanya.

Adapun sukanya:
1. Mengetahui daerah baru lebih banyak.
2. Punya banyak saudara dan teman di berbagai pulau.
3. Mengenal  budaya Indonesia yang beragam.
4. Mengenal kuliner Indonesia bervariasi.
5. Belajar survive dimanapun kami berada karena wilayah Indonesia adalah tanah airku.

Dukanya:
1. Packing barang setiap  kali akan pindahan.
2. Bongkar lagi barangnya setelah sampai di tempat baru sekaligus merapikannya.
3. Mencari sekolah anak di tempat yang baru.
4.Menyesuikan diri pada lingkungan baru.
5. Membeli peralatan rumah tangga yang baru lagi.
6. Sedih ketika harus berpisah dengan tetangga yang sudah seperti saudara.

Untuk mensiasati banyaknya barang apabila kami berpindah tempat tinggal, maka membeli barang-barang karena butuh terhadap barang tersebut bukan karena ingin, ini membantu meminimalisir barang mubazir.

Awalnya tidak membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan, akhirnya waktu dari Sulawesi Selatan ke Tangerang Selatan, barang-barang besar yang tak bisa dibawa sebagian kami jual dan hibahkan.

Hal-hal yang kami lakukan ketika pindah ke suatu daerah adalah:

1. Mencari tahu daerah itu  sekaligus letak kantornya dimana, syukur pas dapat rumah dinas yang kosong dekat kantor. Kalaupun tidak dapat rumah dinas, maka kami mencari tempat tinggal yang dekat dengan sekolahan anak, pasar dan sarana kesehatan.
2. Menceritakan kepada anak keadaan daerah baru yang akan di tinggali.
3.Mencarikan teman anak disekitar lingkungan tempat tinggal.
4.Menemani anak diminggu pertama di sekolah barunya.

Kadang kami ada waktu kurang lebih 2 minggu untuk persiapan pindah tetapi untuk kepindahan dari Kalimantan Selatan ke Tangerang Selatan benar-benar mendadak.

Suatu siang seperi biasa bapak pulang untuk makan siang tak berucap sepatah katapun menyerahkan sebuah SK
mutasi, "Apa ini?" tanyaku sambil menatap bapak.
"SK pindah ke Jakarta". Mendengarnya kaget, antara senang tapi ada juga sedih. Senang karena kembali ke rumah, sedih karena anak pertama akan ujian UAN, waktu itu kelas 6 SD tapi masih di awal-awal semester. Sebenarnya bisa kami tetap tinggal di Banjarmasin menunggu sampai selesai ujian baru menyusul bapak, tapi anak-anak terutama mas Nanda anak pertama kami menolak dan minta ikut pulang.

Akhirnya kami berusaha mencari sekolah yang masih bisa menerimanya di Tangerang Selatan. Alhamdulillah masih ada yang bisa menerimanya. Semua dimudahkan Allah SWT untuk berkumpul.

Dalam waktu seminggu mencari ekspedisi, tiket, sekolah juga mengurus rumah kami yang sedang disewa orang.Semua kami syukuri dan nikmati, sambil berdoa semoga sudah tidak pindah lagi, kalaupun pindah tugas dari Jakarta ke sekitar Tangerang Selatan saja, KPPN Tangerang Selatan atau pindah kantor tapi tetap di wilayah Jakarta, Aamiin, hingga anak-anak besar dan kuliah.

Kami nomaden sekarang tapi punya impian kelak ketika pensiun ingin pulang ke desa kelahiran di Sukamaju,  Sulawesi Selatan.  Aamiin.




Minggu, 25 Februari 2018

Aliran Rasaku di Kelas Bunsay





Alhamdulillah bersyukur sekali bisa mengikuti kelas online dan bisa menyelesaikan semua tantangan materi  bunda sayang.

Selama setahun belajar banyak hal. Terimakasih untuk guru kami pak Dodik Maryanto dan bu Septi Peni Wulandari atas ilmunya, semoga menjadi amal jariyah bagi keluarganya.

Terimakasih juga kepada semua fasil yang selalu siap membersamai belajar kami di kelas Bunsay bacth #1 Tangsel, untuk ketua kelas kami dan teman-teman seperjuanganku yang selalu bantu membantu dalam berbagai tantangan semoga bisa lulus bareng, walaupun ada beberapa yang tak bisa melanjutkan.

Kebersamaan di kelas online bunsay semoga berlanjut bersilaturahim di offline sebagai saudara seideologi.

Tak lupa terimakasih kepada suamiku  bapak Kunandar juga anak-anak yang sudah mengijinkan untuk mengikuti kelas bunsay ini.

Berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan tantangan-tantangannya, walau terkadang masih belum maksimal tapi  bisa diselesaikan dan selalu ada hikmah di balik kesulitan.

Alhamdulillah rintangan bisa ditaklukkan dengan kegigihan untuk berhasil.

Tapi setelah menyelesaikan  kelas bunda sayang dengan  materi  yang tak saya dapatkan di bangku sekolah formal, masih ada lagi tantangan yang harus saya tuntaskan yang selalu muncul menjadi pertanyaan yang mengusik hati :

"Apa yang akan dilakukan terhadap ilmu yang sudah didapat?"
"Sudahkah diamalkan ilmu yang diperoleh?"
"Sudahkah berbagi ilmu yang diperoleh dengan sesama?"

Kadang merasa mendholimi diri ketika tahu tentang ilmunya tapi tak mengamalkan, banyak khilaf kepada diri, anak-anak juga suami. Astaghfirullah..

Pernah suami berkata, "Mama itu kebanyakan teorinya tapi gak dilaksanakan."

Fhiuhh... Rasanya seperti kesambar petir disiang hari.

Rasanya darah di kepala  ini mendidih tapi tetap menahan diri dan istighfar. Saya harus menerima itu sebagai masukkan yang harus diperbaiki dan menjadi PR besar sekaligus  tantangan bagi saya adalah PENGAMALAN ILMUNYA.

Tak ingin menjadi kolektor ilmu tanpa pengamalan, tak ingin seperti pepatah yang mengatakan

 "Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah."

Sejak itu saya tanamkan dalam hati bahwa yang sedikit dan  diamalkan dengan istiqomah di dalamnya lebih afdol untuk kebaikan keluarga sebagai prioritas utama.

Bersungguh-sunguhlah  di dalam maka kamu akan keluar dengan kesungguhan 
(Ibu Septi Peni Wulandari)

Manusia tak ada yang sempurna dan tempat khilaf namun setidaknya ada perbedaan sebelum dan sesudah belajar di kelas bunsay.

Dulu belum paham bagaimana berkomunikasi produktif, bagaimana melatih kemandirian anak, apa itu fitrah bakat dan fitrah seksual, bagaimana menumbuhkan minat baca, bagaimana agar anak mandiri sejak dini, cerdas finansial, mengenali gaya belajar anak, bagaimana agar anak suka matematika, bekerjasama dalam team, memacu kreativitas anak, membangun karakter lewat dongeng, memanfaatkan multimedia untuk membangun kebersamaan, dll, Alhamdulillah sekarang  sudah tahu dan berusaha dipraktekkan.

Membuka lagi catatan, amalkan, evaluasi...









#AliranRasaKelasBunsayBacth1
#IIPTangsel









Sabtu, 24 Februari 2018

Solusi ketika Anak GTM (ala Mama NPH)


Sebuah pengalaman pribadi saya. Saat ànak tidak mau makan alias melakukan gerakan tutup mulut (GTM).

Mungkin saya tidak sendiri, Ibu-ibu yang punya anak masa-masa bertumbuh  juga ada yang pernah mengalaminya.

Harun usia menginjak 23 bulan, awalnya doyan makan dan bukan picky eater juga mau  makan sendiri, tiba-tiba gak mau makan, coba disuapi pun mingkem, kunci mulut bilang "gak mau".

Melihatnya seperti ini tentunya saya langsung mencari penyebabnya apa sehingga tiba-tiba GTM.

Mengecek kondisi kesehatan, apakah dia sedang tak enak badan, karena orang tuapun bila badan lagi gak sehat maka selera makanpun berkurang. Benar gak??

Mulai dari melihat kondisi daerah mulut untuk memastikan ada atau tidak  sariawan ataupun gigi yang sedang bertumbuh.

Sariawan bisa menyebabkan sakit bila mengunyah pun bila tumbuh gigi dan kelihatan gusi memerah juga membuat males makan. Apalagi yang geligi bagian belakang.

Setelah itu ada kemungkinan  GTM karena anak ingin suasana baru, bosan dengan situasi atau jenis masakan yang itu lagi, itu lagi.

Anak-anak mudah bosan maka butuh kreativitas dalam menyediakan makanan untuk anak.

Tak perlu memaksa anak ketika gak mau makan, karena akan menimbulkan trauma.

Kali ini ternyata Harun  sariawan karena ada luka di bawah lidah disebabkan kemarin belajar gosok gigi dan maunya dia pegang sendiri saking antusiasnya untuk belajar gosok gigi.

Juga ketika ada gigi yang mau tumbuh ditandai gusi membengkak dan merah seperti meradang, dalam kondisi seperti ini maka saya harus membuat makanan yang lembek/lunak seperti bubur, sayuran dan lauknya pun kadang saya campur di bubur sekaligus.

Untuk buah saya berikan yang dijus. Alhamdulillah mau. Tambahan juga susu UHT dia mau.

Memang perlu kesabaran ekstra ketika anak sedang GTM, pernah juga gak mau makan sama sekali di rumah. Nah kebetulan saya mau ke kantor pos untuk mengirim paket. Kantor pos melewati rumah makan padang. Tiba-tiba Harun melihat susunan lauk dipajang di etalase muncul rasa laparnya dan minta makan.

Akhirnya kami mampir ke RM. Padang itu walaupun gak ada ditujuan semula.

 "Adek mau makan apa?"  kugendong agar bisa melihat lauk yang dipajang di tempat yang agak tinggi. Ternyata oh ternyata yang ditunjuk ikan  lele goreng wkwkwk. "Ini mah sama yang biasa dimakan di rumah", terheran dalam hati, sambil tersenyum.

Kupesan nasi dan lele goreng itu tambah sayur yang gak pedas.

Menunggu pesanan datang kami numpang cuci tangan dulu dan tak lama kemudian  segera tersaji di meja lengkap dengan teh anget.

Sesuap demi sesuap masuk ke mulut mungilnya walaupun gak sampe seperampat porsi dengan tambah teh, tapi sudah Alhamdulillah sekali.

Dari sini saya berkesimpulan si Harun sedang bosan situasi makan di rumah.😁
Gak apa-apalah asal jangan keseringan ya Harun.




Terkadang juga Harun gak mau makan, ternyata pengen  makan bersama lengkap semua ada (Bapak, Mama, dan Kakak-kakaknya).

Bila keseringan makan berkuah mungkin juga mau berganti yang tanpa kuah. Bisa juga ketika nasi yang keras diganti nasi anget yang lembek.

Saya juga sering mengenalkan aneka makanan sehat melalui buku bergambar ketika sedang doyan makan ataupun sedang GTM.

Kebetulan juga punya bukunya dan bagus, karena gambar full color, boardbook, ada pennya, dan ada ceritanya yang  gak terlalu panjang tentang makanan yang sehat juga khasiatnya untuk tubuh.


Buku Little Abid
Learning Skills


Jadi anak-anak GTM pasti ada musababnya yang harus dicari.

#CatatanmamaNandaPutriHarun








Resume Buku Marah Yang Bijak

Jumat, 23 Februari 2018

Kulwap Melatih Kebiasaan Membaca Nyaring


Membaca Nyaring, Read Aloud

Alhamdulillah, hari Jum'at Kulwap kedua di grup ODOP yang saya ikuti awal tahun ini.  Sayapun bersiap mengosongkan gelas untuk menimba ilmu tentang "Melatih kebiasaan membaca nyaring dalam keluarga" oleh ibu Roosie Setiawan, seorang ibu 2 anak dan 4 cucu yang ingin mendonasikan waktu membawanya pada "Read aloud". Beliau seorang praktisi marketing yang sudah bekerja 25 tahun di perusahaan nasional dan multinasional.

Pada tahun 2007 beliau menemukan buku yang berjudul "Read Aloud Hanbook" yang dikarang oleh Jim Trelease dan merasa bahwa buku ini harus dibaca oleh semua orang tua yang ada di Indonesia, karena dengan read aloud ini bisa menjadikan generasi Indonesia yang gemar membaca.

Beliau dan teman-temannya mendirikan Reading bugs atau  komunitas membaca read aloud dengan tujuan untuk membantu anak-anak Indonesia menjadi pembaca sepanjang hayat, dan menginisiasi terbitnya buku read aloud versi bahasa Indonesia di tahun 2008. Kini beliau aktif menebarkan read aloud untuk membudayakan orang tua meluangkan waktu 10-15 menit setiap hari membacakan buku untuk masa depan buah hati, melalui penyelenggaraan workshop read aloud untuk orang tua dan guru PAUD, Taman Kanak-kanak maupun Sekolah Dasar. Juga mengajak perusahaan untuk mengalokasikan dana CSR bagi penyebaran read aloud di lingkungan maupun internal perusahaan.

Di tahun 2011 Reading Bugs. Mendapat kepercayaan dari seorang pengarang Amerika Serikat bernama Susan Frankenberg untuk menterjemahkan buku Read Aloud Magic – dan boleh mempergunakan buku ini sebagai panduan untuk memasyarakatkan read aloud di Indonesia.

Tahun 2015, karena berusaha memasukkan read aloud dalam lingkungan sekolah, bergabung dalam Tim Gerakan Literasi Sekolah Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud untuk menyusun Desain Induk dan Panduan Pelaksanaan GLS. Mulai tahun 2016 menjadi Satgas GLS Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud dengan tugas mengawal pelaksanaan Panduan GLS dan secara berkala merevisi panduan dan menterjemahkan kedalam produk-produk GLS yang secara praktis, berupa infografis maupun kegiatan tatap muka lainnya.

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya di bulan Oktober 2017 sebuah
buku yang berisi tahapan-tahapan membacakan nyaring selesai juga dan diterbitkan, sebagai salah satu bentuk usaha untuk menjadikan semua orang tua di Indonesia melakukannya dan mendapatkan manfaatnya.

Membaca nyaring bisa dimulai sejak 0 bulan karena bayi dalam kandungan 3 bulan sudah bisa mendengar. Hal ini bisa dilakukan dengan tujuan yang berbeda sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Jumlah ideal berapa anak yang bisa dibacakan nyaring apabila kita menggunakan buku normal yaitu 10 orang dengan suara ketika membaca bisa didengar jelas.

Dengan membaca nyaring maka akan meningkatkan literacy skill yaitu kemampuan reading, listening  dan speaking, akan menambah perbendaharaan kosa kata sebagai modal awal untuk memproduksi tulisan.

Lalu muncul pertanyaan apa sih membaca nyaring itu?

Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Jadi apa bedanya antara membaca nyaring dan mendongeng?

Kalau mendongeng tidak menggunakan buku sehingga tidak menunjukkan pengalaman membaca yang menyenangkan sedangkan membaca nyaring menggunakan buku sehingga anak tertarik  mau membaca, tetapi teknik suara seperti mendongeng bisa digunakan  ketika membaca nyaring (MN) agar lebih menarik.

Seberapa penting melakukan MN?
MN sangat penting dilakukan sedini mungkin untuk merangkan literasi usia dini:

1. Sadar fonem, abjad, kosa kata
2. Sadar materi cetak
3. Termotivasi dg materi cetak
4. Menceritakan kembali

MN ini menyenangkan & menghibur jadi baik dilakukan sampai kapanpun dari usia 0 bulan hingga lansia.

Tahap persiapan MN :
Pilih buku yang baik sesuai dg perkembangan psikologi anak
Sebelum MN : lakukan pra-baca utk mengetahui jalannya cerita

Saat MN:
Mulai dg menyebut judul, penulis, ilustrator dan mengajak anak menggunakan kover buku memprediksi apa yg ada dalam buku

Saat membaca :
Baca pertama, membaca gambar (picture walk) - teks visual, biarkan anak memahami cerita melalui gambar dan biarkan anak berpendapat (ada dialog)
Membaca kedua : membaca teks tulisan (print text) sambil menunjuk kata yg sedang kita baca. Kalau anak bertanya kita jawab, bahkan kl anak tidak bertanya, justru kita yg bertanya ada dialog.

Setelah membaca : berdialog dengan anak menggunakan buku sebagai topik, menggunakan 5W 1 H dan minta anak menceritakan kembali.

Jumlah kosakata anak diatas rata-rata anak seusianya, mempunyai kosakata bahasa buku

Membuat anak Indonesia mempunyai pengalaman membaca yang menyenangkan.

Banyak sekali manfaat membaca nyaring:
1.Menstimulasi otak anak
2.Melatih pendengaran
3. Merangsang imajinasi anak
4. Mendekatkan orang tua dengan anak
5. Melatih rentang perhatian
6.Mengenalkan anak pada konsep media cetak/tulis
7. Menambah kosakata baru dan mengerti arti kata.
8. Mengenal ilustrasi dan gambar
9. Menjadi teladan membaca untuk anak

Nah banyak sekali kan manfaatnya?

Membacakan nyaring merupakan hadiah terindah yang bisa diberikan orang tua kepada anak-anaknya.

Selamat mencoba dan istiqomah.
Self remainder.



Senin, 19 Februari 2018

Traveloka


Memesan tiket kereta  api, pesawat, juga hotel tak usah lagi ke tempat penjual tiket offline atau mendatangi hotel yang akan di kunjungi, cukup melalui traveloka lebih mudah.

Pemesanan bisa dilakukan jauh hari dengan banyak pilihan maskapai tinggal memasukkan tanggal, daerah asal, tujuan dan berapa orang.

Langsung bisa ketahuan berapa yang harus dibayar.



Cara Mudah Merandom


Aplikasi untuk memudahkan dalam merendom peserta arisan online, atau merandom sesuatu yang lain.



Caranya dimasukkan nama-nama yang akan di random ke kolom.

After


     Before




Sabtu, 17 Februari 2018

Memendekkan Link yang Panjang

Sebuah tautan link yang panjang dapat kita pendekkan bahkan kita beri nama dengan apa yang kita inginkan.

Ya dengan aplikasi bitly. Caranya kita harus memiliki account terlebih dahulu, baru bisa memendekkan link juga memberi nama link sesuai yang kita kehendaki.

Caranya:
Copy link yang akan kita pendekkan, pastekan ketempat yang berwarna putih, kemudian create dan customize.




Kamis, 15 Februari 2018

Edit Foto dan Gambar

Memerlukan aplikasi untuk edit gambar, foto dan lain-lain. Sebagai sarana untuk marketing komunikasi.

Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan di medsos dengan membuat tampilan gambar produk.

Aplikasi ini bisa membantu.



Lomba 17 an

Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,