Senin, 21 Desember 2020

Huddle Zona X Pekan 2

 "Kesempatan akan datang kepada orang-orang selalu istiqomah/konsisten."

(kutipan dari Founding mother)

Ini sesuai dengan karakter yang saya ambil, akan saya latihkan dan tularkan di Bunprod ini. 

Dalam menerima tantangan itu, Ibu Septi menjelaskan metode Challange Deep-dive yang memiliki tiga langkah, yaitu:

1. X-tra Miles, mengeluarkan upaya lebih untuk bisa melaksanakan aktivitas dengan target yang tidak biasa alias un-ordinary. 

2. X-tra Ordinary, memberikan pelayanan yang lebih sehingga oraang akan berdecak kagum. Pencapaian ini mendorong si pelaku masuk kategori extra ordinary people. 

3. X-tra Impact, dampak dari dua challenge di atas, melahirkan karakter baru pada si pelaku. Ini mendorong orang yang berhubungan dengannya akan terkesan dan tidak sungkan untuk mencontohnya. 

Jurnal Zona X pekan 2  kali ini tidak wajib, setelah huddle di live ibu founding mother menumbuhkan semangat baru setelah project passion mengalami delay seminggu karena beberapa hal. Setelah beberapa telat, bersyukur akhirnya selesai juga dan kami laporkan ke markom yang mengurusi bagian uplod ke medsos Hexagoncity yaitu youtube dan IG. 


Tentu berkaca dari pengalaman postingan pertama, akhirnya semangat lagi untuk mencari solusi, menambah personil di bagian editing,  karena hanya 1 orang. 


Saya langsung ikut terjun langsung walaupun passion awalnya fokus di team tahsin.

Menambah satu hal lagi supaya bisa Extramiles dan Extraordinary.

Alhamdulillah ketika ditantang mbak Rini untuk mengumpulkan video teaser malam itu sudah pukul 23.00 wib, " saya minta teasernya sebelum pukul 9 pagi karena mau ditayangkan di breaking news." pinta sang Markom Hexagonia. Bismillah langsung saya ambil tantangan itu. Karena mau minta tolong kepada mbak Neni sebagai editor sudah tidur. Untungnya masih ada beberapa teman yang belum tidur untu diminta bantuan, mbak Una minta bikin VO,  mbak Lilis minta foto-foto, dan mbak Tamia, mbak Neni minta link, juga dukungan dari semua tetanggaku yang baik hati mbak Shuffah,  mbak Nelly,  mbak Nana,  dan mbak Dwi.  Alhamdulillah malam itu saya kerjakan walaupun sempat tidak tidur semalam, ini pengalaman pertama dan selesai tepat waktu dipagi hari sebelum jam yang ditentukan. 


Senang rasanya bercampur haru. Alhamdulillah. Tetap semangat dan produktif wahai diri juga teman-teman CHku.

Ada satu ide Extraordinary lagi yaitu pengen bisa bikin buku di akhir project  passion.  Semoga terlaksana. 

Jurnal Zona X Pekan ke-2






#HexagonCity

#Hexagonia

#ZonaXtraMile

#ChallengeDeepDive

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Senin, 14 Desember 2020

Zona Extramiles

 Zona Extramiles 


Bismillah, Alhamdulillah masuk pekan ini telah sampai di Zona X-tramile yang membahas mengenai  aktivitas dan ide -ide yang lebih dari yang lalu. Mengutip dari kutipan di akhir penjelasan materi :


"Jika kita mengerjakan sesuatu dengan cara biasa, maka hasilnya juga biasa saja. Jika kita mengerjakan sesuatu dengan usaha yang luar biasa, maka kita akan mendapat hasil yang berlipat"


Lalu saya mulai mengingat hal-hal yang telah dilakukankan selama kuliah di Bunprod yaitu aktivitas di Hexagon City. Maka kamipun membuat daftar aktivitas apa saja yang dilakukan. 

 

Awalnya agak bingung memahami istilah-istilah yang ada,  lalu mendengarkan rekaman berulang -ulang dan mendiskusikan di grup CH kami. 


Pada zona ini kami belajar tentang Impact Effort Matrix yang membantu tim untuk manage waktu dan peran agar bisa mencapai goals project passion secara efisien. Setelah membuat list  aktivitas lalu apakah aktivitas dan ide tersebut masuk kategori major project, quick win, fill in, atau thankless task? 

Sebelumnya yuk kita pahami dulu istilah-istilahnya:


1.Thankless Task > High effort, low impact

Kita sudah mengerjakan mati-matian, tetapi dampaknya kecil. Identifikasi kegiatan-kegiatan kita. Apabila ada yang masuk kategori ini, segera hentikan, kemudian pindah ke kuadran lain.


2.Fill in > Low effort, low impact

Beberapa pekerjaan yang tidak bisa kita hindari. Ketika kita kerjakan dalam kondisi lelah pun bisa. Biasanya hanya untuk menggugurkan kewajiban. Apabila ada yang masuk kategori ini, Anda naikkan lagi usahanya sehingga kegiatan tersebut masuk ke sisi yang berbeda, yaitu agar low effort, high impact.


3.Quick Wins > Low effort, high impact

Bagaimana caranya? Perlu latihan dengan memunculkan ide-ide baru. Misalkan biasanya mengerjakan sesuatu mepet deadline, maka manage waktu agar tidak mepet deadline. Biasanya latihan 15 menit sehari, naikkan menjadi 30 menit sehari. 


Biasanya dalam satu pekan perhatian 1 jam untuk Hexagon City, maka pekan ini tambahkan menjadi 1,5 jam. Hal itu dilakukan supaya impactnya naik. Misalkan dengan fokus pada perhatian, belajar dengan fokus, tidak terdistraksi dengan yang lain.


4. Major project > High effort, high impact

Ide-ide / aktivitas-aktivitas yang tidak pernah kita lakukan dengan berbagai macam alasan, misalkan sibuk, tidak bisa menambahkan aktivitas lagi. Coba hilangkan alasan, paksakan diri untuk menambah satu lagi.


Selanjutnya kami pun mendiskusikan satu per satu aktivitas tersebut, dan menarik kesimpulan  ke dalam beberapa aktivitas sebagai betikut:

- Menyimak Live Founding Mother

- Menyimak Live Walikota

- Bersungguh-sungguh belajar dan praktek sesuai dengan peran di PP

- Berkomunikasi aktif saat diskusi di CH

- Berinteraksi dengan tetangga CH, para leader di cluster,  juga leader City dan tim Formula. 

- Membuat konsep/video tahsin /Qj/tafsir dan tadabbur 

- Mengerjakan jurnal dan catatan belajar

- Menghadiri zoom meeting City Leader/Tim Formula


Selain itu juga di zona ini saya pribadi menambah peran agar bisa membantu editing video.  Tahap akhir dari PP yang membutuhkankan waktu dan effort yang luar biasa.  ML 1 adalah trial yang perlu evaluasi agar di ML 2  bisa lebih baik. 


Terkendala di personil editing yang hanya dihandle 1 orang yang akhirnya molor dari waktu yang telah ditetapkan bersama. 


Bismillah semoga kedepan kami bisa memperbaiki dengan menambah personil team editing selain itu juga belajar/ikut pelatihan dan praktek edit video. 




#Zona Extramiles 

#Bundaproduktif

#Ibuprofesional



Senin, 30 November 2020

Huddle Dan Kontribusi untuk Hexagon city

 Jurnal 4E pekan 2

Bismillah, 

Masuk pekan ini tidak seperti biasa,  kami hanya ditemani ibu 15 menit saja dan beliau memberikan kejutan dari founding mother. 

Setelah melalui 4 zona di hexagoncity, ternyata kita akan mendapatkan First Quarter Report, yaitu rapor Cawu pertama. 

Kemarin ibu menyebutkan tentang huddle,  ini adalah kata asing yang baru saya dengar di Bunprod ini, makanya penasaran apa ya huddle yang dimaksud oleh ibu,  lalu mencari tahu dengan searching di google ternyata huddle arti secara bahasa= berangkulan,  berkumpul.

Secara lengkap huddle adalah berkumpul dalam waktu tertentu tidak terlalu lama untuk menyampaikan  hal-hal penting dan saling menyemangati untuk proses kemajuan selanjutnya.

Lalu kami segera melakukan huddle di  CH 4 Agama membahas mengenai rapot yang akan diberikan juga mengenai pegumpulan link jurnal masing-masing Hexagonia yang telah lalu. 

Selain itu membahas kontribusi kepada kita. Sedangkan di Cluster Delicia mengadakan meeting Zoom yang begitu mendalam karena ada hal penting yang harus segwra diputuskan mengenai  standar Penilaian. 

Dalam meeting dari 9 leader CH,  hanya setengahnya saja karena banyak berhalangan bertebaran dengan hari libur/weekend. Namun mereka yang tidak hadir berkomitmen mengikuti keputusan. 


Panduan pembahasan  dalam jurnal   kali ini adalah:



1. Passionate People 

Sesuai dengan yang  telah saya bikin di jurnal zona passion saya passionate di bidang tahsin, mengajarkan membaca Alquran dengan benar. 


Dalam proses passion kami di CH 4  Agama,  saya mengambil peran dalam kontennya tahsin. 

2. Character  Cultivator 
Secara harfiah dalam bahasa Indonesia  adalah "pembudidayaan karakter"
Kultivasi adalah tingkat kemampuan seseorang dalam bidang pengembangan diri,  Sedangkan Cultivator  adalah orang yang melakukannya. 

Karakter yang saya ambil di Bunprod untuk dikembangkan terus dan dimudahkan adalah konsisten/istiqomah.



3. Habit Powered

 "Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang, karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan kebiasaan" (Arsitotales)

"Anda adalah sesuatu yang anda kerjakan secara terus-menerus" (Tidak diketahui Sumbernya) 

Habit adalah kebiasaan yang kita lakukan berulang-ulang hingga akhirnya akan menjadi karakter kita. 

Adapun habit saya adalah:



4. Shining 4E

Di Bunprod banyak aktivitas hexagonia. 
Dalam hal  shining 4E kita mengidentifikasikan setiap aktivitas yang padat tersebut dengan 4E.

Shining 4E sebagai Hexagonia juga sebagai CH leader. 

Activity to nation:
-Mengkoordinir teman-teman di CH 4
-Memberikan semangat dan motivasi 
-Aktif dalam setiap pertemuan leader
-Menyampaikan informasi kepada teman2 di cohousing 
-Sharing tahsin untuk PP 

5. Kontribusi kota

Menjadi warga sebuah kota hexagoncity,  maka Seharusnya memberi kontribusi untuk kota,  maka wujud kontribusinya adalah memberikan dukungan di setiap platform yang ada di hexagoncity. Dukungan aktif di Hexamedia untuk membantunya kota. 

Ada beberapa yang perlu dukungan yaitu,  hexalink,  Hexamart,  fan page hexagoncity,  YouTube hexagoncity,   IG hexagoncity, juga dukungan kepada parade karya.

Masih ada lagi yang perlu didukung yaitu HCTV dan Hexa Radio

6.Dukungan terhadap parade karya

Dukungannya adalah bagamaina kami berjuang menghadirkan karya yang terbaik versi kami lalu memberikan apresiasi terhadap karya itu dan juga cluster lain dengan memberikan like dan komen.


Alhamdulillah.... 

#Jurnal4Epekan2
#Hexagoncity 
#Kuliahbundaproduktif
#Kontribusipadakota




 





Minggu, 22 November 2020

4E To Nation

Di zona E ini selama dua pekan setelah mengikuti kuliah ibu Septi.  Banyak kejutan juga padatnya jadwal. Hexamart dan hexalink akan launching.  Hexamart  untuk produk riil  sedangkan untul yang non riil harap bersabar.

Mengambil tantangan amanah sebagai leader di CH,  memang tidaklah mudah. Leader  adalah pemimpin yang bisa merangkul tak mudah baper,  pemimpin yang memberi contoh dan bisa mendorong dan menyemangati anggotannya.  Pemimpin yang bisa bertindak asertif.  

Tantangan leader banyak banget.  Diantaranya adalah menghadapi manajemen waktu,  dominan,  konflik,  dan slow respon. Tapi mengadapi tantangan adalah salah satu hal yang membuat bahagia  jika bisa menaklukkannya. Karena bahagian bukan berarti tanpa tantangan.  

Diawali dengan melakukan check-in anggota di cohousing 4. Semua anggota mengalirkan rasa selama mengikuti perkuliahan di Bunprod kurang lebih 2 bulan. 

Ternyata sebagian teman di CH 4 untuk merasakan hal yang sama yaitu penuh tantangan berat dan hampir mundur. Karena semua aktivitas di Bunprod adalah aktivitas bersama team.  Diskusi project passion yang menyita waktu. Dituntut untuk benar-benar aktif semua. Sama-sama berkonstribusi dalam mencapai tujuan project Passion.

Alhamdulillah setelah masing-masing mengalirkan secara jujur gak ada yang ditutup-tutupi. Setelah  check-in itu terasa lebih ringan,  lebih plong,  teman-teman lebih akrab dan dekat. 

Kamipun berpelukan virtual. 😍

Kunci sebuah teamwork adalah:

1. Contoh nyata dari leader 

2. Merangkul dan pendekatan pribadi

3. Sikap asertif yaitu tegas dan jujur

4. Delegasi yaitu mendelegasikan tugas kepada anggota.  Delegation is the art of the trust. 

Ternyata juga perlu jeda sejenak agar bisa segar kembali. 

Nah setelah itu baru fresh lagi merumuskan 4E masing-masing.

Ini adalah aktivitas-aktivitas saya :







Tapi setelah mendengar 





#HexagonCity

#ZonaE

#ProjectPassion

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Selasa, 10 November 2020

Habit To Nation

Hari-hari selama 2 pekan di Co House disibukkan dengan diskusi mengenai habit yang akan dilakukan masing-masing hexagonia untuk melatih habit disini project passion.


Pertemuan yang semakin padat membahas project passion CH 4 Agama untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Hal ini menuntut seorang hexagonia untuk bisa memanej waktunya agar tak ada yang terdholimi, juga harus menentukan mana yang prioritas. 

Menjadi hexagonia adalah pilihan yang kita lakukan secara sadar, maka saya secara pribadi bertanggung jawab atas pilihan untuk bersunguh-sungguh.  

Di zona H ini kita membahas kebiasaan. Kebiasaan adalah kebiasaan yang terus menerus terus menerus akan menjadi karakter. Dalam hal ini adalah kebiasaan yang berkaitan dengan tercapainya tujuan proyek passion CH 4. 




Risk project passion satu persatu kita diskusikan bersama untuk mencari solusinya. Termasuk juga dalam komunikasi antar seksama Hexagonia di CH 4 untuk menemukan jam online yang sama sangatlah susah maka








solusinya agar tidak terlalu lama dalam diskusi yang dibuka diskusi siang lalu ditanggapi sesuai jadwal online nah malam baru diambil keputusan semua wajib hadir 

Oh Iya baru hal yang membuat sedih salah satu teman yang dengan alasan kesehatan beliau cuti dulu jadi kami hanya tersisa 9 orang di CH 4.

Kuliah di Bunprod ini sekarang belajar mengerjakan sesuatu dengan tim. Jadi sangat berbeda dengan kuliah sebelumnya.


Zona H pekan 1

#HexagonCity
#Hexagonia
#HabittoNation
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional










 

Senin, 26 Oktober 2020

Membangun Pondasi Karakter Hexagonia

 Tahapan Character to nation kami lalui pekan ini dengan berdiskusi untuk menentukan karakter apa yang menjadi booster untuk ptojek passion, delay juga risk. 

Boost adalah faktor karakter moral dan kinerja yang mendukung sedangkan delay adalah faktor yang menghambat sedangkan risk adalah faktor moral dan kinerja yang menjadi penghenti projek passion.

Selanjutnya menentukan tujuan projek passion, ini sudah ada di proposal projek sebelumnya.

Setelah berdiskusi berkali-kali kami menemukan titik temu dan hasil yang kita bikin jurnal, Alhamdulillah.

Jadi kami memilih 8 karakter yang

boost  untuk di pelajari dan ditularkan selama 6 bulan. Jadi ada 2 orang yang mengambil karakter yang yang sama.

Saya sendiri memilih karakter konsisten/istiqomah karena saya yakin jika melakukan sesuatu dengan istiqomah insyaallah akan berhasil, apapun itu.

Juga saya ingin menantang diri agar selalu istiqomah di dalam kegeiatan yang saya tekuni saat ini.

Bismillah. Istiqomah dalam belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak. Aamiin. Istiqomah untuk berbuat baik, istiqomah menulis, istiqomah ngajakin teman dalam kebaikan, istiqomah memberi semangat kepada yang lain, istiqomah menghafal alquran, belajar dan mengajarkannya, Insyaallah.

Alhamdulillah berkumpul dengan teman teman yang passionnya masyaallah keren-keren, kami berkumpul di co housing agama, ada yang ngajar TPA, 3T fokus tahsin tahfid dan tadabbur, jurnal alquran, parenting nabawiyah, ruqyah dan motivator semua itu menjadikan alquran sebagai landasan, menjadikan alquran untuk way of life.

Masyaallahnya ada teman yang jago membuat desain canva jadi urusan membuat lembar kerja beliau sigap, dan kami membantu apa yang siperlukan, jazakunallah teman-teman sholehahku semoga kita semakin mengenal satu sama lain, bisa menjalankan menjiwai core value ibu profesional yang juga menjadi core value hexagon city.

Adapun materi perlu saya cantumkan yang sudah saya rangkum agar bisa menjadi catatan saya hingga kapanpun aku bisa membukannya lagi suatu saat.

*Membangun* *Zona* *Karakter*


*Karakter* *Moral*: kumpulan kualitas perilaku moral Hexagonia yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain 

Kesamaan karakter moral yang akan menjadi identitas suatu kelompok ~citra 

 

1. *Moral* *Knowing*, Pengetahuan tentang moral. Contoh: empati 

Pengetahuan tentang moral yang harus diketahui setiap Hexagonia, bukan karena harus menghapal. 

o Moral Awareness, mengambil dengan penuh kesadaran bahwa saya harus mengetahui moral apa yang diperlukan, menyadari pentingnya moral yang diperlukan, bukan karena pembiasaan 

o Knowing Moral Values, mengetahui apa saja moral bagi Hexagonia 

o Perspektif Taking, berusaha memiliki sudut pandang orang lain: bagaimana jika saya menjadi dia jika saya menyalahi moral tersebut 

o Moral Reasoning, ada alasan kuat bagaimana membedakan baik-buruk, benar-tidak, manfaat-tidak 

o Decision Making, memutuskan bahwa yang sudah saya pelajari akan saya amalkan 

o Self Knowledge, bagaimana memahami diri kita mengapa kita menjalankan moral ini 

 

2. *Moral* *Feeling*, perasaan tentang moral. Contoh: merasakan empati 

Perasaan tentang moral yang harus selalu diasah oleh warga Hexagon City 

Perasaannya mengalami perubahan, continous improvement 

o Conscience, memiliki hati nurani 

o Self esteem 

o Loving the good, mencintai kebenaran apapun yang terjadi 

o Self control 

o Humility, kerendahan hati 

o Emphaty, bagaimana kita merasakan apa yang dirasakan orang lain 

 

 

3. *Moral* *Action*, contoh perbuatan moral. Contoh: akan diajarkan secara teoritis, contoh perbuatan empati seperti apa 

Bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Perbuatan tindakan moral ini merupakan hasil (outcome) dari dua komponen sebelumnya 

 

o Competence, kompetensi artinya akan melatih karakter tersebut setahap demi setahap, jika tidak ada tantangan maka tidak akan bisa mengasah karakter moral, harus bisa menata setahap demi setahap karakter moral agar tampak 

o Will, ada keinginan untuk mengamalkannya 

o Habit, melatih komitmen dan konsistensi kita 

 

*Core* *Value*, core value Hexagonia harus sama dengan Ibu Profesional 

Penentuan core value dengan menulis semua moral knowingnya, karakter moral.  

1. *Belajar*, berada dimanapun komponen (Institut, KIPMA, dll) maka basisnya adalah belajar, terus belajar, belajar memahami menjadi perempuan, ibu dan istri 

2. *Berkembang*, continous improvement, apa perkembangan yang diperoleh dari awal masuk sampai hari ini, jika belum ada perkembangan harus diasah lagi, bagian mana yang harus diasah, harus berubah untuk berkembang secara setahap demi setahap 

3. *Berkarya*, menghasilkan karya dari kita untuk kita 

4. *Berbagi*, ketika ulang tahun IP ke 9 kita akan mencanangkan bahwa kita akan berbagi kepada masyarakat Indonesia 

5. *Berdampak*, setelah berbagi kita akan melihat dampak manfaat kehadiran IP bagi Ibu di seluruh Indonesia. 

Kita harus menginternalisasikan core value ke dalam diri masing-masing anggota Ibu Profesional, agar bisa berdampak bagi seluruh Indonesia mulai dari belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak. 

 

*Karakter* *Moral* Hexagon City harus sama dengan Ibu Profesional 

1. Never stopped running, the mission alive. Tidak akan berhenti akan tetap hidup, masing-masing Ibu akan membawanya dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang perempuan, ibu dan istri. Andai ada 1000 ibu berjuang untuk pendidikan keluarga Indonesia, maka salah satunya saya. Jika ada 1 ibu berjuang untuk pendidikan keluarganya, maka itulah saya.Sehingga tidak peduli siapa pengurusnya. 

2. Don’t teach me, I love to learn. Konsep belajar berkembang dari tahun ke tahun, aku tau-kamu tau-ayo diskusi, sebagai teman belajar bareng. 

3. I know, I can be better. Akan mengetahui bahwa diri kita lebih baik dari hari ke hari 

4. Always on time. Jika orang luar memberi feedback tentang event-event IP adalah ketepatan waktu Ibu Profesional, berapapun yang hadir tetap dimulai sesuai waktunya, ini yang kita praktekkan terus menerus. 

5. Sharing is Caring. Tidak pelit berbagi ilmu dan lainnya. 

 

*Karakter* *Kinerja*, kumpulan kualitas sikap perilaku yang dimiliki oleh seseorang yang akan menentukan pencapaian prestasi kerja dalam kehidupannya. Karakter kinerja ini beragam dan para Hexagonia dapat melatihnya satu persatu sesuai dengan peran yang diambilnya di Hexagon City.  

Contoh beberapa karakter kinerja sesuai abjad: 

1. Alertness, kewaspadaan. Menyadari apa yang terjadi disekitar saya, sehingga saya dapat memilki respon yang tepat. 

2. Attentiveness, perhatian. Menunjukan nilai seseorang atau tugas dengan memberikan konsentrasi penuh dengan apa yang saya miliki. 

3. Benevolence, kebajikan. Memberikan kebutuhan dasar kepada orang lain tanpa harus memilki motif pribadi. 

4. Boldness, keberanian. Keyakinan untuk mengatakan atau melakukan apa yang baik, benar dan manfaat. 

5. Compassion, welas asih. Menginvestasikan apapun yang diperlukan untuk menyembuhkan orang yang terluka. 

6. Diligence, ketekunan. Menginvestasikan seluruh energi saya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya. 

7. Endurance, daya tahan. Kekuatan batin untuk menahan stress dan melakukan yang terbaik. 

8. Dll 

 

Karakter Moral harus sama, namun semakin beragam Karakter Kinerja maka semakin mendekati sempurna.  

Silahkan mencari sebanyak-banyaknya karakter moral, silahkan dengan berbagai referensi dan teori dari manapun, yang penting kita sepakati definisinya. Yakin saja dan tidak apa-apa untuk berbeda. 

 

*Penjelasan* *Tugas* 

 

Bayangkan Project Passion anda bersama tim di CoHousing ibarat kapal yang akan berlayar ke sebuah pulau yang menjadi tujuannya/goals.  

Goals, tuliskan goals anda, apa yang menadi tujuan Project Passion anda. Kali ini presentasi brainstorming dan diskusi jadi anda silahkan menggunakan sticky note yang ada pada template. Bisa dengan online seperti jamboard atau aplikasi sticky note lainnya, atau digambar. 

Boost, faktor apa saja yang berhubungan dengan karakter kinerja dan karakter moral yang bisa memberi energi lebih sehingga akan mempercepat laju Project Passion anda sampai tujuan 

Delays, faktor apa saja yang berhubungan dengan karakter kinerja dan karakter moral tim anda yang berpotensi memperlambat Project Passion anda. 

Risks, faktor apa saja yang berhubungan dengan karakter kinerja dan karakter moral tim anda yang berpotensi menghentikan Project Passion anda. Sebagai warning agar project tidak berhenti ditengah jalan. 

 

Semua akan berkontribusi dan memberikan gagasannya, tidak ada Silent Reader 

 

Character to Nation, tuliskan karakter-karakter apa saja yang diperlukan agar menjadi booster bagi Project Passion di masing-masing Co 

 Housing 

1. Tuliskan karakter-karakter itu di setaip sticky note 

2. Sematkan foto-fotomu yang ingin kamu tumbuh bersamanya di Co Housing dan Project Passionmu 

Semua Hexagonia berkomitmen untuk memilih dan belajar menerapkan karakter-karakter ini di Project Passion 

 

Contoh karakter template, boleh 1 karakter diisi oleh 2 orang anggota tim Project Passion 

 

Karakter itu tidak bisa diajarkan di dalam kelas, karakter itu ditularkan! (Pak Dodik Maryanto) 

 

Anda ingin dikenal sebagai sosok apa?   

 

*Diskusi* 

Selama 6 bulan ini ambil 1 karakter dan dipraktekkan terus menerus di Project Passion. Jika 1 Project 10 karakter, maka 1 karakter bisa 1-2 orang anggota tim. Seperti di Lebah Putih, mengajarkan 1 karakter yaitu kejujuran, butuh 1 tahun 

Ditentukan bersama Karakter Kinerja di dalam Co Housing, kemudian 1 anggota tim memilih 1 karakter sebagai bentuk kontribusi sebagai Hexagonia 

*Semua* *ibu* *berhak* *bahagia*, itu adalah tujuan jangka panjang Ibu Septi bagi seluruh perempuan, ibu dan istri di seluruh Indonesia 

Boleh memilih menggunakan karakter kinerja yang sudah melekat dikenal lingkungan sekitar, atau belajar melatih dengan karakter baru. Contoh: dikenal semangat belajarnya, namun suka terlalu euforia sehingga harus ditambah manajemen waktunya.  

Sehingga di dalam komunitas ini bisa inline antara pendidikan karakter anda, dengan pendidikan anak-anak dan keluarga, jika bertolak belakang silahkan balik kanan 

Konsekuensi orang yang tidak aktif adalah menerima yang sudah ada, jika tidak aktif kemudian protes dan datang dengan segala macam pemikirannya --> karakter yang membuat delays dan risks. Kita harus berbasis data dan fakta dalam menghadapi hal seperti ini. 

Karakter, diambil definisi-definisinya kemudian di sepakati di Co Housing 

Parameter pelaksanaan karakter akan dibahas di zona H 

Gambar Kapal merupakan Peta Co Housing sebagai tugas kelompok, namun prosesnya dilaporkan di jurnal masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab sebagai bagian dari Co Housing dan Project Passion kita. Bagaimana peran kita di Co Housing dan Project Passion. 

Bagaimana jika belajar tidak didukung orang dekat? Belajar passion dan melatih karakter tidak membuat anda bergantung kepada orang lain, tidak terpegaruh kondisi dan orang luar sehingga kita dapat beradaptasi dengan kondisi dan cara yang kita lakukan. 

Karakter-karakter berpotensi Risks dan Delays: tidak tepat waktu, silent reader, tidak memiliki perseverance, dll 

Aktivasi karakter ini Jika dikuliahkan akan membosankan, namun jika disimulasikan, nanti anda akan merasakan WOW 

Fokus di Boost karakter. Delay dan Risks diusahakan tidak muncul, jika muncul sebagai warning jangan sampai karakter tersebut muncul. 

1 Kapal di Co Housing namun kisah masing-masing anggota tim akan berbeda. 

Tips menghindarkan dari distraksi: Menarik namun tidak tertarik 

Silahkan mencari referensi sebanyaknya tentang Character to Nation 





#HexagonCity

#Hexagonia

#Character to Nation

#KuliaBundaProduktif

#InstitutIbuprofesional





Kami berdiskusi berkali

Rabu, 22 Juli 2020

Aliran Rasa Kelas Bunda Cekatan

Belajar merdeka, merdeka belajar ...
Aku bahagia menjalani semua prosesnya.

Selama 6 bulan kurang lebih perkuliahan dimulai dari tahap telur-telur, ulat-ulat, kepompong dan terakhir tahap kupu-kupu.

Di kelas telur, ada telur hijau, merah dan orange. Pertama membuat daftar seluruh kegiatan yang kita lakukan setiap hari sebagai istri, perempuan dan ibu, melacak  atau niteni (bahasa jawa) mana kegiatan yang membuat hati berbinar, mana yang bikin hati redup alias kurang bahagia. Ini adalah tahap telur hijau.

Di tahap telur merah temukan terampilmu dibidang apa? Mencatat kegiatan yang membuat hati bahagia dan kita ingin berlama-lama dengan aktivitas ini. Lalu buat kuadran dengan kegiatan-kegiatan: 
1. Penting mendesak, 
2. Penting tidak mendesak, 
3. Tidak penting dan mendesak, 
4. Tidak penting dan tidak mendesak.

Setelah itu masuk tahap telur orange mencari ilmu apa yang diperlukan untuk terampil dibidang yang sudah dicatat di telur merah. Termasuk belajar bagaimana menyingkirkan rintangan agar bisa mencapai terampil di suatu bidang. Misalnya agar punya waktu banyak untuk bermain dengan anak maka saya harus belajar bagaimana beres-beres efektif dan efisien agar bisa berlama-lama membersamai anak, atau belajar bagaimana bagaimana mengatur waktu agar bisa belajar tahsin dengan tenang.

Selain harus mengetahui ilmu apa yang kita butuhkan, sumbernya dari mana lalu  kita juga harus tau bagaimana cara belajar yang asyik sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan kata lain yang gue banget tanpa terpengaruh dari faktor eksternal karena belajar yang merdeka dan merdeka belajar adalah proses yang bahagia untuk menjadi mahir dalam bidang tertentu.

Setelah itu langkah berikutnya adalah membuat mindmap atau peta belajar. Dibuat topik utama  apa yang akan dijabarkan ke beberapa sub topik. Tujuan mindmap ini agar kita tidak tersesat dalam belajar alias fokus terhadap tujuan utama. Hal ini sangat mungkin di era banjir informasi bila kita konsisten dan fokus maka tentu goalnya tidak akan tercapai.



Belajar setahap demi setahap, fokus, konsisten, sabar insyaallah terwujud.

Masuk kelas ulat-ulat, masuk the jungle of knowledge, disana banyak makanan yang wow sungguh lezat-lezat. Rasanya ingin memakan semuanya. Tapi aku harus memilih makanan yang sesuai dengan diriku. Sesuai dengan mindmapku. Banyak yang menarik tapi aku tak boleh tertarik. Disini aku juga melihat banyak teman-temanku yang sedang camping bahkan kami juga camping bersama. Belajar memahami mengenal teman-teman mahasiswa buncek untuk berkenalan, memberikan hadiah dengan ikhlas tanpa berharap juga aku belajar bagaimana mengolah rasa ketika memberi dan menerima. Kelas ulat adalah proses knowing something atau learn.

Setelah kenyang dengan makananku aku masuk ke kelas kepompong yaitu menjalankan proses being, kepompong ini  harus berpuasa menyingkirkan penghalang agar bisa cekatan debgan bidang tertentu. Aku puasa agar tidak telat bangun minimal pukul 4 subuh. Agar bisa mengawali hari lebih dini melakukan tahajjud dan lain-lain sebelum anak-anak bangun ini adalah prime timeku untuk belajar, menulis dan atau membaca. Puasa yang kulakukan juga puasa marah atau meninggikan suara kepada anak-anak. Alhamdulillah dampaknya luar biasa untuk diri dan keluarga. Puasa yang dilakukan sebelum  puasa di bulan ramadhan atau puasa sesungguhnya menjadi latihan yang sangat bagus. Sambil puasa kegiatan produktif yang menunjang agar kita terampil adalah bidang tahsin dan membuat 1 mainan dari barang bekas, atau ide bermain kreatif untuk membersamai anak-anak. Mulai dari mainan tradisional hingga mainan modern. Alhamdulillah bisa menjalankan tantangan 30 hari tanpa rapel dan bahagia ketika mendapat apresiasi dari ibu Septi untuk ikut bertatap muka langsung via Zoom bersama teman-teman lain yang konsisten. Ada 3 mahasiswa dari hima Tangsel, dan sekitar 200 orang mahasiswa dari ribuan yang berhasil istiqomah dalam tantangan itu.



Selanjutnya adalah kelas kupu-kupu, menjalankan program mentorship belajar menjadi mentor dan mentee, masyallah ternyata teman-teman mahasiswa buncek luar biasa, semua mahasiswa menawarkan keahliannya menjadi mentor Keren. 

Sayapun mengisi profile mentor sediain keahlianku walaupun saya juga masih dalam proses belajar,  never ending learning. Tentunya yang bermanfaat dengan tahsin dan ngajar Alquran di TPA. 

Alhamdulillah mentee ada yang ingin belajar tahsin Tapi diperjalanan setelah beberapa minggu baru ketahuan bahwa mentee ternyata mengambil bidang yang tak sesuai dengan mindmapnya akhirnya aku menyarankan agar beliau mencari mentor sediain dengan yang ditulis di peta agar manhunts bisa menjadi kupu-kupu yang kuat. Kamipun mengakhiri mentorshipnya dengan husnul Khotimah. 😆

Saya menjadi mentee di bidang nahwu shorof yang menjadi salah satu bidangny yang ingin saya kuatkan berkaitan dengan Alquran selain tahfiz. Alhamdulillah dipertemukan dengan mbak Juju Tresnawati dari IP Bandung, Jazakillah khoir  atas bimbingannya. Beliau Baik dan sedikit canggung dalam berkomunikasi diawal proses mentorship,  tetapi setelah mengenalnya lebih jauh MasyaAllah. Beliau Sabar membimbing saya belajar nahwu shorof. 

Ini adalah proses kami di kelas bunda cekatan, aku belajar banyak hal. 

1. Mengenalkan diri ini, tak perlu merasa underestimate diri melihat yang lain. Yakin bahwa diri kita unik,  bisa dan mampu sesuai dengan cara kita. Menerima diri dengan kelebihan Dan kekurangannya. 

2. Belajar konsisten dan fokus, satu persatu hingga mahir baru pindah ke lain bidang.

3. Belajar berbagi apa yang kita punya, Alhamdulillah semenjak ikut buncek selalu menanyakan pada diri apa lagi yang bisa saya lagi,  saya bisa bermanfaat apa lagi untuk keluarga dan masyaraka sekitar dan untuk Indonesia. Ingin menjadikan diri dan keluarga rahmatan lil'alamiin.  After Kelas buncek memberanikan diri untuk menjadi kurir  wakaf rombongan  buku-buku siroh  dengan mengajak keluarga, teman,  tetangga ikut berpartisipasi dalam wakaf buku rombongan yang akan kami salurkan ke yayasan,  taman baca,  sekolah-sekolah Dan TPQ seluruh Indonesia yang membutuhkan buku-buku siroh untuk mengentaskan but siroh. 

4. Lebih banyak bersyukur agar bahagia,  karena kebahagian diri sendiri adalah nurlailah agar kita bisa membahagiakan keluarga juga oranglain.

5.  Belajar menghargai diri sendiri juga anak dan suami sekecil apapun itu kesuksesan yang dicapai. 

6. Belajar bagaimana cara belajar yang baik,  membuat mindmap sebagai Peta belajar agar tak tersesat alias fokus pada goal yang sudah direncanaka.

7. Gagal tak mengalami asalkan aku belajar dari kegagalan itu.

8. Belajar menerima jika diberi feedback,  dikritik suami kadang ngambek mencari pembelian diri sebelumnya buncek tapi setelah buncek alhamdulillah menerima dengan senang hati jika ada kritikan karena dengan kritikan bisa belajar menjadi lebih baik. 

Sebenarnya masih banyak yang bisa diambil pelajaran. Akan tetapi 8 hal diatas sudah mewakili. 

Tetiba sedih ketika buncek Sudah akan berakhir setiap kahima ditugaskan membuat video selebrasi perregional,  undangan selebrasi kelulusan sudah disebar rasanya bahagia bisa mengikuti setiap tahapan dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun tapi di balik itu ada kesedihan yang kurasa mengakhiri buncek ini. Semoga aku bisa menjadi kupu-kupu yang menebar manfaat bagi orang lain,  Aamiin. 

Ucapan terimakasih tak terhingga kepada guru kami ibu Septi Peni Wulandani Dan Bapaknya Dodik Maryanto semoga keberkahan tercurah kepada Bapak dan ibu. Kahima dan pengurus IP Tangsel juga teman-teman yang seregional yang saling menyemangati setiap saat.  Suamiku yang memberi ijin dan ridhonya untuk menuntut ilmu, anak-anakku yang baik dan selalu mengingatkan ketika tugas belum dikerjaan,  ikut belajar dan berproses. Terimakasih atas dukungan dan doanya untuk mama. 

Semoga IP tambah maju dan sukses agar  banyak ibu yang belajar dan berproses menjadi kupu-kupu yang cantik dengan perannnya masing-masing.

Suka sekali dengan proses pembelajaran di buncek.







#aliranrasa
#buncekbacth1 
#ibuprofesional




 


 



Selasa, 07 Juli 2020

Jurnal Mentoring pekan ke 7



Assalamulaikum, hai semua...

Memasuki pekan ke 7 kelas bunda cekatan di proses mentorship ini adalah melukiskan perasaan selama menjalaninya.

Sebenarnya sih bahagia karena dapat orang baik yang menunjukkan jalan untuk belajar nahwu shorof, walau saya mengerti mungkin karena kesibukkan beliau jadi kadang belum maksimal.

Tapi tetap bersyukur dan mengambil pelajaran bahwa belajar tak harus bergantung sepenuhnya kepada orang lain.

Walau jujur terkadang ketika saya down semangatnya ya juga butuh teman yang bisa memompa semangat, menularkan energi positif agar bisa kembali bahagia dan berakhir dengan high energy ending. 

Awalnya playground saya adalah tahsin, saya bahagia belajar dan mengajar tahsin, mengajarkan Alquran kepada orang lain, tertama anak-anak,  akhirnya merambah untuk tahu nahwu shorof agar saya paham kaidah-kaidah dalam Alquran yang kubaca akhirnya aku bisa paham dan mengerti maknanya dan kuamalkan dan ajarkan apa yang sudah kupelajari untuk menjadi pedoman hidupku.

Butuh waktu lama mempelajari keduanya dan waktu di mentorship ini  tak cukup. Tapi alhamdulillah bisa bertemu teman dam mentor yang sefrekuensi dalam belajar.

Sedih belum dapat surat cinta dari mentor ketika menanyakan beliau belum sempat, tapi saya tetap menghibur diri sekali lagi bahwa belajar tak harus bergantung kepada orang lain. 

Saya harus tetap jalan dan semangat menyemangati diri, menyetorkan jurnal ini apa adanya.



Me



Alhamdulillah akhirnya dapat juga surat yang ditunggu-tunggu pukul 20.14 wib.



#jurnalpekanke7
#terimakasihmentor
#kelaskupukupu
#buncekbatch1
#Ibuprofesional

Selasa, 30 Juni 2020

Jurnal Pekan ke 6

Memasuki pekan ke enam fokus pada kemajuan,  gak usah tengok kebelakang setelah melakukan false celebration.

Fokus dan high speed untuk mencapai tujuan mentorship. Selain di mentorship alhamdulillah  didukung  dengan kursus online yang baru saja selesai untuk level 1 insyaAllah  lanjut level 2.

Di Pekan ke 6 ini kami tiap hari komunikasi via whatsapp juga mesenger untuk mengintensifkan belajar melakukan action plan agar goal tercapai InsyaAllah. Aamiin.

Ini foto diaryku,  yang menggambarkan keadaanku pekan ini.


#jurnalpekan6
#kelas kupu-kupu
#buncekbacth1
#ibuprofesional

Selasa, 23 Juni 2020

False Celebration and 360°

Assalamualaikum,  Gimana kabar semua? Tambah seru atau tambah galau? 

Apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. 
Diskusi dengan mentor apakah yang sudah di rencanakan berjalan baik atau masih perlu perbaikan. Harus jujur pada diri sendiri. Mengakui kesalahan diri,  "it's ok if I make mistake as long as I learn something from my mistake".

Selain itu juga minta feedback kepada mentor,  anak-anak,  suami.

Ternyata kesalahan perlu juga di selebrasi agar kita bisa memperbaikinya dan tidak salah lagi. 

Sesuatu  yang luar biasa kalau bisa tahu apa kesalahan sendiri dan bertekad untuk memperbaiki.

False celebration adalah mencari kendala yang menghambat selama proses kuliah buncek khususnya program mentoring.  

False celebration dengan mentor, ada
beberapa hal dari mental saya yang harus diperbaiki yaitu tidakkonsisten dalam melaksanakan rencana yang sudah saya tulis, kurang fokus juga harus menurunkan standar. Membaca terjemahan tak perlu banyak 15 menit cukup,  juga menghafal kosa kata dalam alquran cukup 5 saja sehari.




Meminta feedback dari orang-orang terdekat yang selalu bersama-sama 24 jam yaitu kepada anak dan suami. Dari anak-anak memberikan feedback kalau mamanya ini masih perlu mengendalikan emosi. Ini sudah saya latihkan di tantangan 30 hari yang lalu. Perlu dilanjutkan. 

Minta feedback dari suami beliu tidak ngasih jawaban, tapi saya biasa di tegur saat nyuci baju yang masih perlu belajar lagi hihi. 

Untuk action plan yang saya buat masih ada yang belum maksimal perlu saya revisi. 

Mentorship Nahwu sorof belajar meng'irob juga langsung berdiskusi jika ada kata-kata yang sulit.







#Jurnalpekan5
#kelaskupukupu
#buncekbacth1 
#Ibuprofesional

Selasa, 16 Juni 2020

Jurnal Pekan ke 4

Check In

Bagaimana  hubungan dengan mentor atau menteemu?

Kebetulan saya hanya punya mentor saja.

Apakah masih berlangsung dengan baik?
Alhamdulillah dari pertama memang sudah baik tapi kami jarang basa-basinya. Eh Ada ding  basa-basinya menanyakan kabar. Kenalan juga sudah. Kemarin kepotong dengan libur lebaran jadi kami fokus untuk menyelesaikan Ibadah akhir ramadhan.

Selama ini memang selalu via messenger  cuma kadang tak terbaca Jadi saya menyarankan via wa juga.  Alhamdulillah beliau setuju.

Kami kalau ketemu ngobrol  ya mengenai Nahwu shorof saja.

Awalnya memilih beliu menjadi mentor karena saya ingin memperdalam nahwu shorof dalam kaitannya untuk mengetahui tata bahasa dalam Alquran sehingga saya tahu artinya insyaAllah menuju memahaminya untuk mentadabburi dan Semoga istiqomah dalam menjalankannya.  Aamiin.

Kemarin-kemarin memang  mengatakan belum bisa nge wa/fokus Karena  faktor waktunya yang  belum pas.  Alhamdulillah setelah saya hubungi beliau Sudah aktif dan saling merespon.

Dalam proses  check-in ini beliau menanyakan tujuan saya dan  menanyakan apa yang akan saya lakukan.

Setelah itu bismillah kita jalan dengan yang sudah kita sepakati yaitu belajar meng'irob.

Hari ini saya mengerjakan 1 lembar tugas/latihan yang mengharuskan saya mengatur dari berbagi sumber di internet bahkan buku-buku nahwu shorof anak.

Semoga bisa berjalan lancar mentorship ini. Hingga bisa menjadi salah satu jalan yang mengantarkan saya bisa terbang lebih tinggi.

Program mentorship buncek sungguh luar Biasa.  Bisa diadopsi ketika kita mementori anak-anak kita.



#jurnalke4
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional









Selasa, 09 Juni 2020

Jurnal pekan 3 Kelas kupu-kupu

Mempunyai mimpi-mimpi adalah hal yang biasa, tapi berjuang sekuat tenaga, gigih, pantang menyerah,  fokus Dan konsisten  mewujudkan mimpi baru luar 
biasa. 

Seperti di bunda cekatan ini kita dilatih untuk konsisten dalam suatu hal, walaupun banyak yang menggiurkan untuk dipelajari. Banyak yang menarik, tapi aku tak boleh tertarik. 

Fokus dan konsisten adalah kunci kesuksesan.  Mau cekatan di bidang soaping yang penting konsisten  walau hanya 15 menit persatu. 

Punya impian dan tujuan yang direncakan dengan baik.  Menentukan skala prioritas dari mind map sebagai berikut:





Skala prioritas sudah ditentukan maka membuat rencana tentang langkah-langkah yang akan ditempuh juga perkiraan waktu pencapaiannya.
 Dari paling prioritas apakah tujuannya?  Tujuannya adalah agar saya menjadi ahli Qur'an yang bisa menularkan kepada keluarga maupun masyarakat muslim.  Dan Insyaallah akan saya lakukan sepanjang hayat. Terus belajar Tanpa pernah merasa puas. Teori, praktek dengan memperbanyak tilawah,  mendengarkan murottal, Mengahafal Dan mentadabburi.




#jurnalke3
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Jumat, 15 Mei 2020

Jurnal Pekan ke 2 kelas butterfly


Jurnal pekan ke dua
Mentee
Di pekan kedua ini saya meminta dengan bismillah untuk mengakhiri mentorship karena si mbak mentee saya ini ternyata tidak sesuai dengan mindmapnya.

Saya ingin mentee saya menjadi kupu-kupu yang kuat dengan melanjutkan  apa  yang sudah dipelajari sebelumnya dan ada di mindmapnya agar tidak tersesat. 

Mindmap mentee adalah muslimahpreneur sedangkan saya mentor tahsin.  Saya katakan mbak bisa belajar tahsin bareng saya kapan saja,  tapi carilah mentor untuk bisa menguatkan ilmu menjadi muslimahpreneur.

Beliau mengikuti saran saya.  Mudah-mudahan ketemu dengan mentor yang tepat.

Setelah mengakhiri mentorship ini rencana mau peer mentoring dengan temen-temen yang bidangnya sama tetapi ternyata temen menyarankan agar belajar saja menjadi mentor dari mentor kita tidak usah melakukan peer mentoring. Ok baiklah kalau begitu saya putuskan untuk tidak melakukan peer mentoring.


Mentor

Proses mentoring untuk pekan ke 2 ini adalah menentukan apa yang akan menjadi goal dalam proses mentoring ini.
Belajar nahwu shorof agar bisa paham arti dan makna dari tiap kata dalam alqur'an.
Sebelumnya saya sudah pernah belajar tapi banyak yang sudah lupa jadi ingin mempelajarinya lagi untuk menguatkan salah satu mindmap saya.

Mbak mentor menawarkan program mentoringnya dengan latihan mengirob.
Semoga bisa tercapai goal dari mentoring ini. 

#jurnalpekan2
#kelaskupukupu
#buncekbacth1
#ibuprofesional


Jumat, 08 Mei 2020

Jurnal Minggu Pertama Kelas Kupu-Kupu

Mencari Mentor Dan Mentee.

Salah satu program di kelas kupu-kupu ini adalah mentoring, yaitu  setiap mahasiswa diharapkan menjadi widyaiswara Salah satu bidan yang menjadi keahliannya  atau ilmu yang sudah dia pelajari dan mengerti sudah mumpuni, baik itu sesuai dengan mind map atau tidak.

Selain jadi mentor juga harus menjadi mentee dengan mencari seorang mentor yang akan membimbingnya tentang suatu hal yang berkaitan dengan ilmu yang ingi didalami atau dipelajarinya.

Proses Mencari Mentor

Nah proses mencari mentor tidak ada masalah yang berarti, lancar jaya sekali ngelamar langsung diterima.

Dalam mindmap saya ada beberapa topik yaitu: tahsin, manajemen waktu, main dengan anak dan manajemen konsistensi.

Nah saya akan mendalami tahsin dulu beserta ilmu yang mendukungnya yaitu bahasa arab, nahwu shorof dll.

Alhamdulillah ketika searching nemu satu-satunya mentor yang mau berbagi ilmu shorof yaitu mbak Juju Trenawati, maka saya langsung melamar beliau dan langsung diterima Alhamdulillah.

Kuputuskan memperdalam ini karena saya juga sedang belajar virtual tentang Nahwu shorof jadi biar sejalan.

Proses Menjadi Mentor 

Berpikir sejenak apa yang saya tekuni saat ini adalah berkaitan dengan Al'quran. Saya berbinar untuk belajar dan mengajarkan Alqur'an. Menjadi guru di TPA kurang lebih sepuluh tahunan. Maka saya memberanikan diri untuk mendaftar menjadi mentor tahsin dan pengajaran TPA.

Profilpun kutulis dan segera submit jadi mentor. Menunggu satu, dua sampai tiga hari tidak ada melamar jadi menteeku. Padahal lihat di Wag Hima Tangsel ada temen yang memang jam terbangnya sudah lumayan dilamar bahkan ada yang sampai lima mentee.

Aku ko sampe hari ketiga gak ada yang ngelamar ya, tetap menjaga semangat dan membesarkan hati agar tak minder toh sampe sekarangpun masih ada kurang lebih dupuluh orang yang menjadi mentor dan belum dapat mentee, bahkan mereka juga yang jam terbangnya sudah tak diragukan lagi.

Ini membuatku merasa tidak sendiri dan masih tetap mencari cara dengan bertanya ke mbak Ika Prat. Curhat ke beliau walau di tengah kesibukannya beliau sempatkan membaca pesanku.

Aku curhat bahwa bagaimana dapat mentee, karena nunggu pesan messenger berharap ada yang mau belajar bareng tapi hasilnya nihil.

Mbak Ika memberikan solusi gini, "coba di cari di daftar mentee ada 300an orang yang mencari mentor lho." Akupun langsung meluncur ke daftar mentee dan kubuka satu persatu.

Pertama nemu yang membutuhkan ilmu alquran, saya pikir inilah yang membutuhkan ilmu tahsin. Langsung saya klik dan menyapa terus menanyakan apakah perlu ilmu alquran itu adalah tahsin?

Lalu beliau tak berapa lama memberikan jawabannya bahwa dia sudah memiliki mentor. Oh sayang sekali belum berjodoh.

Mencari lagi dengan menyempatkan diri membaca satupersatu profil, alhamdulillah ada yang memcari ilmu tentang mengajar  Alqur'an anak-anak di TPA.

Wah seneng banget nih, berharap inilah menteeku sesuai dengan kemampuanku. Tapi setelah kukirim pesan mesenger dia menjawab " mbak Anten senang banget diajak belajar bareng tapi mohon maaf aku sudah punya mentor." Langsung tak terasa air mataku meleleh. Entah apa yang kurasakan. Campur aduk, galau, sedih, ingin nyrah saja. Tapi aku tetap berhuznudhon sama Allah mungkin aku akan diberikan mentee yang terbaik. Kalaupun aku gak dapat mentee aku akan belajar terus hingga diri ini layak jadi mentor. Aamiin.

Gak dapat mentee gak apa-apa yang penting sudah berusaha maksimal. Nanti ini akan menjadi bahan ceritaku di jurnal.

Untuk menumpahkan kesedihan yang kualami ini hanya bisa bercerita  pada mak Ika Prat saja. Kalau temen-temen ada yang menceritakan di wag Hima. Tapi aku gak bisa. Mak Ika hanya mendoakan "semoga segera dapat mentee."

Malam haripun tak bisa tidur memikirkan diri tang belum dapat mentee, tiba-tiba dalam kesedihan ini Allah memberikanku ingatan kepada seorang temen seregional yang sama-sama belajar tahsin tapi beliau lama tidak muncul di grup. Namanya mbak Marisa. Ada apakah gerangan? Gimana kabarnya?

Awalnya hanya ingin menanyakan kabar beliau saja. Tak terpikir bahwa ingin menjadi mentornya.

Tapi qodarullah beliau langsung meminta saya menjadi mentornya. Masyaaalah dengan senanghati dan bersyukur ternyata Allah memberikan yang terbaik yaitu orang yang selama ini sudah saya kenal dan memerlukanku untuk belajar tahsin. Bersyukur Alhamdulillah. Akhirnya bertemu orang yang tepat setelah mengalami penolakan walaupun secara halus kok ya sedih gitu ya.

Bismillah saya akan memulai belajar mementoring mentee saya semoga lancar.

Seru juga cerita ini akan kukenang selalu. Terimakasih bu Septi atas curahan ilmu menjadi mentor dan mentee yang baik, yang selalu menjunjung tinggi adab.

Ini adalah benar- benar belajar saya secara sadar.  Menjadi kupu-kupu muda yang bermanfaat lebih banyak lagi. Insyaallah.

Selamat bejuang wahai diriku, perjalanan panjang baru dimulai. Semoga meraih derajat yang mulia.




#Jurnalpekan1
#Kelaskupukupu
#Menjadimentormentee
#Buncek bacht1





Sabtu, 02 Mei 2020

Metode iqro


Pendidikan sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa

Rabu, 23 Agustus 2017

Makalah Metode Iqra'


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Al-qur’an merupakan dasar keyakinan keagamaan, keibadahan dan hukum. Membimbing manusia dalam mengarungi hidupnya adalah sangat layak bila Al-qur‟an mendapat perhatian istimewa.Menurut persepsi islam, kehidupan dunia itu amat terkait dengan kehidupan akhirat. Sebab-sebab yang mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia juga sama dengan sebab-sebab yang mendatangkan kebahagiaan hidup di akhirat.
Dari penjelasan diatas intinya bahwa kita dalam ajaran islam ada perintah untuk mendidik anak berdasarkan agama,sedangkan salah satu materi pendidikan agama adalah untuk meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah melalui metode iqra. Melafalkan huruf hijaiyah merupakan kemampuan yang harus dimiliki anak, karena merupakan prasyarat untuk dapat melafalkan Al Qu’ran. Untuk dapat melafalkan huruf hijaiyah dengan baik dapat menggunakan metode iqra.
Dalam makalah ini, yang akan dibahas adalah tentang pengertian metode iqra’, sejarah metode iqra’, cara penerapan metode iqra’ dan tentang kelebihan dan kekurangan metode iqra’.

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian metode iqra’ ?
2.        Bagaimana sejarah metode iqra’ ?
3.        Bagaimana cara menerapkan metode iqra’ ?
4.        Apa kelebihan dan kelemahan metode iqra’ ?

C.  Tujuan
1.        Memahami pengertian metode iqra’
2.        Mengetahui sejarah metode iqra’
3.        Mengetahui penerapan metode iqra’
4.        Memahami kelebihan dan kelemahan metode iqra’


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Metode Iqra’
1.      Pengertian Metode Iqra’
              Menurut Tayat Yusuf dan Saiful Anwar yang dikutip oleh Armai Arief secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani “metodos” yaitu suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
             Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.[1]
                  Iqra’ adalah metode Al-Qur’an bentuk syaufiyah yang dirancang untuk anak sekolah yang bentuk pengajarannya dimulai dari jilid 1-6.
               Metode Iqra’ adalah suatu metode membaca al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Maksudnya, metode iqra’ adalah salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca yang dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai ke tingkat sempurna, sehingga dengan banyaknya siswa membaca tentunya semakin baik hafal dan lancar bacaannya.
                  Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut ditambah satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Al-Qur'an.
                Metode ini dapat dilakukan dalam kelompok atau individu, mengingat nama dan arti metode ini dapat kita hubungkan dengan wahyu Allah SWT yang pertama, surat al-‘Alaq ayat satu yang berbunyi´Iqra’ bismirabbilkallzi khalaq´. Isi kandungan ayat tersebut adalah perintah membaca´.
                Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur'an dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Metode ini di dalamnya mengandung metode campuran dengan mengedepankan prinsip pembelajaran yang lebih efektif dan efesien. Pembelajaran Al-Qur’an dengan metode ini dimulai dari mengenalkan huruf, tanda baca, pengenalan bunyi serta susunan kata dan kalimat yang harus dipahami dan dibaca serta dikembangkan lebih jauh kepada kata, kalimat dan bacaan yang lebih rumit disertai pemahaman prinsip-prinsip tajwid yang harus diperhatikan.[2]
2.      Ciri-Ciri Metode Iqra’
a)      Bacaan langsung tanpa dieja, artinya tidak diperkealkan nama-nama huruf hijaiyah
b)      Dengan cara belajar siswa aktif,  maksudnya yang ditekankan di sini adalah keaktifan siswa bukan guru.
c)      Lebih bersifat individual.
3.      Prinsip Metode Iqra’
a)    Tariqat Assntiyah (penguasaan/ pengenalan bunyi).
b)   Tariqat Attadrij (pengenalan perbedaan yang mudah kepada yang sulit).
c)    Tariqat Muqarranah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang hampir memiliki makhraj yang sama).
d)   Tariqat Latifatil Athfal (pengenalan melalui latihan-latihan).[3]
4.      Isi Buku Iqra’ dari Jilid 1-6
a)    Jilid 1
1)        Pengenalan bacaan huruf-huruf hijaiyah yang berbasis fathah sekaligus makhroj hurufnya, seperti :  اَ بَ تَ ثَ جَ حَ خَ............يَ
2)        Membedakan bacaan huruf-huruf tertentu, seperti : اَ-عَ  جَ-زَ  ذَ-ظ
3)        Membaca huruf-huruf secara acak, seperti :  اَ بَ ثَ تَ بَ
b)      Jilid 2
1)      Pengenalan tanda panjang, seperti : بَا  سَجَى  تَا 
2)      Pengenalan huruf sambung, seperti :خَطَبَ  جَعَلَ 
c)      Jilid 3
1)        Pengenalan tanda baca kasroh dan tanda baca panjang sekaligus memperkenalkan tanda sukun, seperti : اِ  هِ  بِيْ  نِيْ 
2)         Pengenalan tanda baca dhommah dan tanda baca panjang, seperti :
        بُوْ  بُ  لُوْ  هُ
d)     Jilid 4
1)      Pengenalan bacaan tanwin, seperti :اً اٍ اٌ  بً بٍ بٌ 
2)      Pengenalan Nun dan Mim sukun, seperti :اَنْ اِنْ اُنْ   اَمْ اِمْ اُمْ 
3)      Perbedaan Hamzah sukun (ءْ ) dengan Ain sukun (عْ ), dan kaf sukun dengan Qaf sukun (قْ) , seperti : تَأْكُلُ  اَعْمَى  اَكْرَمَ  اَقْوَمَ  
e)      Jilid 5
1)      Pengetahuan bacaan waqaf, seperti : نَسْتَعِيْنَ   اَبَدًا 
2)      Pengenalan bacaan panjang 5-6 harakat, seperti :لآاَعْبُدُ   وَلاَالضَآلِّيْنَ 
3)    Pengenalan bacaan tasydidi, seperti :     إِنَّ   ثُمَّ
4)      Pengenalan bacaan dengung, seperti :مِنْ مَقَامٌ   خَيْرٌ نِسَاءٌ 
5)      Pengenalan bacaan yang tidak dengung, seperti : مِنْ رَسُلِهِ   خَيْرٌلَكُمْ 
6)      Pengenalan Alif Lam Syamsyiah, seperti contoh :وَالنَّاسُ  
7)      Pengenalan Alif Lam Qomariyah, seperti :القَمَرُ 
8)      Pengenalan bacaan lafaz “Allah” yang sebelumnya berharakat fathah dan dhommah, seperti contoh :رَسُوْلُ اللهِ   تَااللهِ   اِنَّ اللهَ 
9)      Pengenalan bacaan lafaz “Allah” yang sebelumnya berharakat kasrah, seperti contoh :بِسْمِ اللهِ   بِاللهِ 
f)       Jilid 6
1)        Pengenalan Nun sukun atau tanwin bila bertemu dengan huruf Wau dibaca dengan dengung, seperti :مَنْ وَاحِدٍ حَيًّا وَنَبَا تًا
2)        Pengenalan Nun sukun atau tanwin bila bertemu dengan huruf Ba seperti Mim mati, seperti :مِنْ بَعْدِ رَسُوْلٌ بِمَا
3)        Pengenalan Nun mati atau Tanwin bertemu dengan huruf yang lima belas, maka dibaca samara-samar, seperti contoh :   اَنْتُمْ مِنْ جُوْعٍ
4)        Pengenalan bacaan waqaf lazim (م  ), Muthlaq ( ط), jaiz (ج) Qif ( قف), La Waqfa Fiih (لا ),seperti :  فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ
5)        Pengenalan bacaan huruf-huruf Qolqolah yang bertasydid bila diwaqofkan, seperti :تَبَّتْ يَدَا اَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ 
            Untuk mengetahui kemampuan siswa apakah telah menguasai materi pelajaran, maka pada tiap jilid diakhiri dengan EBTA. Siswa yang cepat menguasai materi, akan cepat pula menyelesaikan buku Iqra’nya.[4]


B.  Sejarah Metode Iqra’
       Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Buku Iqra' karya KH. As‘ad Humam merupakan buku ajar membaca Al-Qur'an yang sangat popular di Indonesia. Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) yang tersebar diberbagai daerah banyak yang menjadikan buku tersebut sebagai buku ajar resmi dalam pembelajarannya. Kepopuleran buku ini mungkin disebabkan atas kesesuaian dan keefektifannya dalam pembelajaran membaca al-Qur'an sehingga banyak anak yang berhasil membaca al-Qur'an dengan baik setelah mempelajarinya.
1.      Biografi Ustadz As’ad Human
            Nama asli dari KH. As‘ad Humam hanyalah As‘ad, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj. KH As’ad Humam (alm) tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH. As‘ad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH. Dachlan Salim Zarkasyi.
                 Pada tahun 1975, KH. As‘ad Humam menggunakan metode Qiro'ati yang disusun KH. Dachlan Salim Zarkasyi dari Semarang pada tahun 1963. Akan tetapi, kemudian ditemukan bahwa pengajaran Al-Qur'an denganmetode Qiro'ati tidak tartil, dan tidak adanya tajwid. Maka, dari Qiro'ati inilah kemudian muncul gagasan-gagasan KH. As‘ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al-Qur'an. Pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur'an dengan metode Iqra' yang disusun oleh KH. As’ad Humam ini pada awalnya hanya perantaraan dari mulut ke mulut atau getok tular, kemudian dengan ketekunan mampu dikembangkan secara luas dan diterima baik oleh masyarakat di Indonesia bahkan di dunia internasional, dengan dibantu aktivis yang tergabung dalam Team Tadrus AMM Yogyakarta.
2.      Faktor menemukan metode baru
                    Pada awal penyusunannya, KH. As‘ad Humam paling tidak merumuskan 3 faktor mengapa ia perlu menemukan metode baru dalam pembelajaran membaca al-Qur'an:
a)     Salah satu masalah umat Islam yang dihadapi dan cukup mendasar adalah prosentase generasi muda Islam yangtak mampu membaca al-Qur'an menunjukan indikasi yang meningkat. Generasi muda nampak semakin menjauhi al-Qur'an dan rumah tangga keluarga muslim terasa semakin sepi dari alunan bacaan ayat-ayat suci al- Qur'an. Padahal kemampuan dan kecintaan membaca al-Qur'an adalah merupakan modal dasar bagi upaya pemahaman dan pengamalan al-Qur'an itu sendiri.
b)    Nampak sekali bahwa lembaga-lembaga pengajian dan pengajaran al-Qur'an yang ada sekarang ini, belum mampu mengatasi masalah meningkatnya jumlah generasi muda yang tidak mampu membaca al-Qur'an. Pengajian anak-anak tradisional, yang dulunya berlangsung dengan semarak di kampung-kampung tiap ba’da mahgrib sampai isya, kini terlihat semakin kurang kuantitas dan kualitasnya. Hal ini di samping disebabkan oleh guru ngaji yang semakin langka, dana yang terbatas, sistem penyelenggaraan yang apa adanya, juga disebabkan oleh kalah bersaingnya dengan pengaruh-pengaruh dari luar seperti TV, film, video, radio, dan sebagainya. Sedangkan pengajaran membaca v lewat pendidikan agama di sekolah-sekolah formal, sangat terbatas waktu dan tenaga pengajarnya, sehingga sulit untuk bisa mengantarkan anak didiknya mampu membaca al-Qur'an.
c)       Terasa sekali bahwa metodologi pengajaran membaca al-Qur'an yang selama ini diterapkan di Indonesia, khususnya metode Juz Amma (Qowaidul Bagdadiyah), sudah saatnya untuk ditinjau kembali dan disempurnakan.

C.  Penerapan Metode Iqra’
     Metode iqra’ dikembangkan untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan pembelajaran, yaitu :
1) Kemampuan memiliki pengetahuan.
2) Kemampuan memiliki keterampilan.
3) Pengembangan keterampilan.[5]
1.         Unsur-unsur metode iqra’ dalam pembelajaran Al-Qur’an
                 Unsur-unsur  metode Iqra’ dalam pembelajaran Al-Qur’an:
1)   Para siswa harus memiliki persepsi perlunya mempelajari al-Qur’an
2)   Para siswa harus mengerti tujuan mempelajari al-Qur’an.
3)   Para harus memiliki tanggung jawab terhadap dirinya untuk keterampilan membaca al-Qur’an.
4)   Para siswa harus mengetahui bahwa membaca al-Qur’an yang baik, lancar dan benar termasuk ibadah.
5)   Para siswa harus tahu kebenaran membaca al-Qur’an sangat penting terutama dalam ibadah shalat.
2.        Metode Pembelajaran Iqra’
                 Metode pembelajaran iqra’ adalah:
1)   CBSA, siswa aktif membaca sendiri setelah dijelaskan pokok bahasanya, guru hanya menyimak tidak menuntun. Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah gairah, namun juga untuk menghargai perbedaan individual dan keragaman kecerdasan.
2)   Privat menyimakan seorang demi seorang secara bergantian.
3)   Asistensi. Maksudnya, siswa yang lebih tinggi pelajaranya dapat membantu menyimak santri lain. Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temanya. Jika selama ini ada pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu peserta didik dalam mengajarkan kepada teman sekelas.
4)   Siswa tidak diperkenalkan tanda baca, yang penting betul membacanya
5)   Komunikatif, beri sanjungan kepada siswa apabila bacaan betul.
6)   Bagi siswa yang betul-betul menguasai pelajaran dan sekiranya mampu dipacu, maka membacanya boleh diloncat-loncatkan agar cepat selesai.[6]
3.        Cara Mengajarkan Metode Iqra’
              Susunan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran al-Qur’an dengan menggunakan metode iqra’ sebagaimana diuraikan oleh Yusur Mukhtar adalah:
1)   Guru harus mengetahui kondisi awal siswa, agar dapat menentukan jilid berapa bagi siswa yang bersangkutan untuk mempelajarinya.
2)   Guru menyimak satu persatu siswa yang sedang belajar sambil mencatat pada kartu prestasi siswa atau pada buku daftar nilai siswa.
3)   Guru hanya menunjukkan pokok-pokok pelajaran saja, tidak perlu mengenalkan istilah-istilah.
4)   Perlu menggunakan asisten atau menggunakan tutor sebayayang sudah bisa membaca untuk membimbing teman-temannya yang lain dan mencatat prestasi pada kartu prestasi siswa.
5)   Untuk beralih/pindah jilid (materi lain) ditentukan oleh guru pengajar, sementara untuk pindah halaman lain cukup dengan guru pembimbing/tutor sebaya.
6)   Bagi siswa yang lebih cerdas, tidak perlu membaca setiap halaman secara penuh.
7)   Perlu diperbanyak latihan-latihan secara berulang-ulang untuk memantapkan pengenalan huruf.
Dilihat dari tujuh langkah pembelajaran di atas, maka terlebih dahulu memulai pembelajaran dengan menginformasikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

Kemudian, dilanjutkan dengan langkah-langkah dimana siswa di bawah bimbingan guru bersama-sama untuk menyelesaikan/melaksanakan tugas yang diberikan guru, serta menguji apa yang sudah dipelajari dengan usaha-usaha siswa itu sendiri.[7]

D.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Iqra’
1.    Kelebihan
a)    Siswa lebih cepat dapat membaca Al-Qur’an
b)   Adanya buku (modul) yang mudah dibawa dan dilengkapi oleh beberapa petunjuk teknis pembelajaran bagi guru serta pendidikan dan latihan guru agar buku iqra’ ini dapat dipahami dengan baik oleh guru, para guru dapat menerapkan metodenya dengan baik dan benar.
c)    Sistematis dan mudah diikuti: pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit; dari yang sering didengar, yang mudah diingat ke yang sulit didengar dan diingat.
d)   Menggunakan sistem asistensi, yaitu santri yang lebih tinggi tingkat pembelajaranya membina siswa yang berada di bawahnya. Meski demikian proses kelulusan tetap ditentukan oleh guru dengan melalui ujian.
e)    Guru mengajar dengan pendekatan yang  komunikatif, seperti dengan menggunakan bahasa peneguhan saat siswa membaca benar, sehingga siswa termotivasi, dan dengan teguran yang menyenangkan jika terjadi kesalahan.
f)    Bersifat privat (individual). Setiap siswa menghadap guru untuk mendapatkan bimbingan langsung secara individual. Jika pembelajaran terpaksa dilakukan secara kolektif maka guru akan menggunakan buku Iqra’ klasikal.
g)   Buku dengan metode ini bersifat fleksibel untuk segala umur dan buku mudah didapatkan dari toko-toko.[8]
2.    Kelemahan
a)    Anak kurang tahu nama huruf hijaiyah karena tidak diperkenalkan dari awal pembelajaran.
b)   Anak kurang tahu istilah atau nama-nama bacaan dalam ilmu tajwid.
c)    Tak dianjurkan menggunakan irama murottal.



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
      Iqra’ adalah metode Al-Qur’an bentuk syaufiyah yang dirancang untuk anak sekolah yang bentuk pengajarannya dimulai dari jilid 1-6.
     Metode Iqra’ adalah suatu metode membaca al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Maksudnya, metode iqra’ adalah salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca yang dimulai dari tingkatan yang sederhana,tahap demi tahap sampai ke tingkat sempurna, sehingga dengan banyaknya siswa membaca tentunya semakin baik hafal dan lancar bacaannya.
     Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Buku Iqra' karya KH. As‘ad Humam merupakan buku ajar membaca Al-Qur'an yang sangat popular di Indonesia. Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) yang tersebar diberbagai daerah banyak yang menjadikan buku tersebut sebagai buku ajar resmi dalam pembelajarannya. Kepopuleran buku ini mungkin disebabkan atas kesesuaian dan keefektifannya dalam pembelajaran membaca al-Qur'an sehingga banyak anak yang berhasil membaca al-Qur'an dengan baik setelah mempelajarinya.
     Metode pembelajaran iqra’ adalah:
1)     CBSA
2)     Asistensi.
3)     Siswa tidak diperkenalkan tanda baca, yang penting betul membacanya .
4)     Komunikatif.
5)  Bagi siswa yang betul-betul menguasai pelajaran dan sekiranya mampu dipacu, maka membacanya boleh diloncat-loncatkan agar cepat selesai.
Kelebihan dan kekurangan metode iqra’ adalah:
1)   Siswa lebih cepat dapat membaca
2)   Adanya buku (modul) yang mudah dibawa dan dilengkapi oleh beberapa petunjuk teknis pembelajaran bagi guru serta pendidikan dan latihan guru agar buku iqra’ ini dapat dipahami dengan baik oleh guru, para guru dapat menerapkan metodenya dengan baik dan benar.
3)   Sistematis dan mudah diikuti: pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit; dari yang sering didengar, yang mudah diingat ke yang sulit didengar dan diingat.
4)   Menggunakan sistem asistensi, yaitu santri yang lebih tinggi tingkat pembelajaranya membina siswa yang berada di bawahnya. Meski demikian proses kelulusan tetap ditentukan oleh guru dengan melalui ujian.
5)   Guru mengajar dengan pendekatan yang  komunikatif, seperti dengan menggunakan bahasa peneguhan saat siswa membaca benar, sehingga siswa termotivasi, dan dengan teguran yang menyenangkan jika terjadi kesalahan.
6)   Bersifat privat (individual). Setiap siswa menghadap guru untuk mendapatkan bimbingan langsung secara individual. Jika pembelajaran terpaksa dilakukan secara kolektif maka guru akan menggunakan buku Iqra’ klasikal.
7)   Buku dengan metode ini bersifat fleksibel untuk segala umur dan buku mudah didapatkan dari toko-toko.
Kelemahan:
1)   Anak kurang tahu nama huruf hijaiyah karena tidak diperkenalkan dari awal pembelajaran.
2)   Anak kurang tahu istilah atau nama-nama bacaan dalam ilmu tajwid.
3)   Tak dianjurkan menggunakan irama murottal.



DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran berorientasi Standart proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemah. Surabaya: CV. KaryaUtama.
Budiyanto.1995.  Prinsip-Prinsip Metodologi Iqra’. Yogyakarta: Tadrus.
Humam, As’ad. 2000. Buku Iqra’ , Cara Cepat Belajar Membaca al-Qur’an, Jilid 1-6. Yogyakarta: AMM.
Budiyanto, dkk. 2003. Ringkasan Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Gerakan Membaca, Menulis, Memahami, Mengamalkan, dan Memasyarakatkan al-Qur’an. Yogyakarta: AMM.
Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam ( Pengembangan Pendidikan Intergratif di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat ). Yogyakarta : LkiS.



[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standart proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 147
[2] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Surabaya: CV. KaryaUtama, 2010), hlm. 846
[3] Budiyanto, Prinsip-Prinsip Metodologi Iqra’, (Yogyakarta: Tadrus, 1995), hlm. 15
[4] As‟ad Humam, Buku Iqra’ , Cara Cepat Belajar Membaca al-Qur’an, Jilid 1-6, Yogyakarta: AMM, 2000, hal.1
[5] Buditanto, hlm. 16
[6] H.M. Budiyanto, dkk., Ringkasan Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Gerakan Membaca, Menulis, Memahami, Mengamalkan, dan Memasyarakatkan al-Qur’an, Yogyakarta: AMM, 2003, hlm. 38-43.
[7] Budiyanto, dkk. hlm. 43
[8] Moh.Roqib, Ilmu Pendidikan Islam ( Pengembangan Pendidikan Intergratif di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat ), ( Yogyakarta : LkiS, 2009 ). h. 104

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Makalah Metode Iqra'

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Al-qur’an merupakan dasar keyakinan keagamaan, keibadahan dan hukum. Membimbing manusia dalam...

Lomba 17 an

Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,