Selasa, 03 Juli 2018

Renovasi Rumah


Sepuluh tahun menaungi kami sekeluarga dari hujan dan panas. Di sana  sini kusen pintu lapuk dimakan rayap, temboknya sudah banyak yang hamil alias bergelembung karena lembab hingga menyebab catnya cepat pudar, plafon sudah bolong-bolong menyebabkan air hujan masuk ke dapur pas tempat kompor.  Hanya kami tadahin dengan wadah agar air tak kemana-mana. Ini bocornya sudah sejak awal kami tinggali, tapi sudah berganti-ganti tukang untuk memcoba mencari penyebab bocornya dan berusaha memperbaiki tapi tak ada satupun yang berhasil, akhirnya hasil kreativitas suami dibuat aliran dengan papan fiber di alirkan ke pipa yang dipotong terus airnya turun ke tempat mencuci baju. Alhamdulillah sedikit teratasi, setidaknya kompor tidak basah ketika hujan turun walau merusak keindahan.

Menurut salah satu tukang yang pernah kami pakai jasanya, bocor di dapur itu disebabkan oleh sempitnya aliran air ke  pembuangan jadi hujan tidak lebat saja sudah meluber dan akhirnya turun ke dapur.

Ada juga yang memberikan solusi kalau itu selesai masalahnya kalau didak beton. Tapi kan kami belum punya biaya untuk itu.

Yah hanya bersabar dulu dengan keadaan yang ada, sambil  menabung untuk memrenovasinya.

Renovasi kecil-kecil sih sudah sering ketika kami sewakan ternyata plafon dapur dan kamar roboh.

Ternyata kayu-kayu reng menyangga plafonnya rapuh karena rayap sehingga baut/pakunya tak menempel lagi hingga roboh.

Pagar yang sudah karatan dan keropos sehingga lepas dari engselnya sudah diganti sekaligus pelebaran area garasi sebab dulu waktu bikin pagar belum terpikir kedepan akan ada yang menghuni di garasi alias punya kendaraan roda empat. Boro-boro mikir kendaraan bisa bayar angsuran rumah tidak telat saja Alhamdulilah.😊

Setelah 10 tahun selain sudah tidak laik juga ada kejenuhan terhadap suasana. Maka sudah saatnya kami renovasi.

Dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan semoga segera terwujud renovasi rumah kami sehingga menjadi rumah  idaman. Agar nyaman semua yang berada  di dalamnya sesuai pepatah. "Baiti Jannati". Rumahku adalah syurgaku.

Walau kami tahu bukan hanya dari segi fisik bangunan saja bisa terwujud "Baiti Jannati", tetapi merupakan unsur yang menunjang kenyamanan sangat penting juga.

Awalnya kami searcing google untuk mencari info tentang renovasi rumah termasuk mencari bentuk dan model yang sesuai kebutuhan keluarga tentunya menyesuaikan budget yang tersedia saat ini, bertanya kepada teman-teman yang sudah berhasil renovasi mencari jasa tukang yang bisa menghitung Rencana Anggaran Belanja. Sehingga tidak membengkak pengeluaran alias sesuai dengan rencana.

Suami dari tahun lalu sudah mulai merancang model rumah tiga dimensi walau hasilnya belum sempurna karena memang bukan arsitek. Beliau belajar otodidak tentang hal itu.

Kemarin diperlihatkan kepada pemboronh gambarnya dan pak pemborong itu senyum-senyum.

Tentunya harus fokus pada hal-hal yang menjadi tujuan utama renovasi, perbaikan apa saja yang sudah direncanakan.

Mencari kontrakkan sementara. Semaksimal mungkin dekat dari lokasi rumah yang bisa bulanan agar lebih murah.

Mumpung bulan-bulan kemarau jadi tepat waktunya untuk merenovasi.

Memilah barang-barang yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan.

Bismillah, Semoga dimudahkan. Aamin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lomba 17 an

Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,