Ujian Pernikahan
Awal melangkah memasuki dunia rumah tangga sepasang suami istri merasa laksana pangeran dan putri raja, hati mereka berbunga-bunga menjadi raja dan ratu sehari. Mereka membayangkan dan berharap segala rasa cinta, impian juga obsesi semuanya bisa tercapai dengan mulus.
Tetapi setelah menikah tak sedikit riak-riak kecil mewarnai hiruk pikuknya bahtera rumah tangga. Tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Hidup terasa hampa, mereka merasa banyak masalah, fisik menjadi letih dan batin pun merana.
Hilanglah kemesraan suami-istri, sudah pudar rasa saling mencintai, menghormati, dan melemahnya komitmen untuk bersatu.
Saling mengutamakan egonya tanpa peduli perasaan pasangan, suami merasa benar, begitu juga sang istri. Mereka tidak menemukan kata sepakat atau tidak ada rasa pengorbanan untuk menemukannya kesepakatan.
Akhirnya tak sedikit pernikahan di ujung tanduk karena tidak ada komunikasi.
Ada beberapa ujian pernikahan antara lain:
1. Komunikasi yang tidak lancar
Sejatinya pasangan suami istri sering berdiskusi, ngobrol bareng, berkegiatan bareng, agar ketemu irisan yang menjadi kepentingan bersama.
Suami istri dari masa pelamaran hingga tahun pertama pernikahan butuh untuk menyingkap lapisan-lapisan kepribadian. Karena keduanya memiliki Frame of Experience(serangkaian kejadian yang mempengaruhi emosi seseorang) dan Frame of reference( sudut pandang dan tata nilai yang mempengaruhi seseorang).
Jadi ketika kita berkomunikasi dengan pasangan adalah dalam rangka membagikan sudut pandang kita agar sipahami bersama bukan memaksakan sudut pandang.
Ketika suami istri sering duduk bareng saling berdiskusi, maka ini adalah salah satu jalan yang dapat menyingkap rahasia jiwanya, isi hatinya, lintasan-lintasan pikirannya.
Sehingga dalam waktu yang sama bisa menyingkap tabiat pasangannya, melihat peluang pertemuan untuk saling menyatu. Saling menutupi aib kekurangan dan fokus kepada kelebihan pasangan.
InsyaAllah, ujian dalam rumah tangga akan dapat dilalui bersama apabila suami istri sama-sama, bahu membahu dan berkomunikasi produktif.
Kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar karena adanya miskomunikasi atau pesan yang tak sampai kepada komonikan/ lawan bicara. Akhirnya bertengkar dengan pasangan.
2. Masalah keuangan
Dari mulai biaya pernikahan hingga biaya hidup sehari-hari, uang bisa jadi masalah besar bagi sebuah rumah tangga.
Membeli rumah atau apartemen, renovasi, mobil, pengeluaran sehari-hari, hingga biaya membesarkan anak tentunya membutuhkan jumlah uang yang tidak sedikit. Jika pasangan tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, maka pertengkaran tidak dapat dihindari.
Suami istri harus duduk dan mengenali bagaimana situasi keuangan. Buatlah bujet pengeluaran yang disepakati bersama dan kedua belah pihak harus kompromi untuk mengubah gaya hidup agar pemakaian uang lebih efektif. Jangan pernah membahas masalah keuangan saat salah satu sedang stres karena hanya akan memicu pertengkaran.
Tabungan sangat penting, dan jangan lupa mencatat pengeluaran agar Anda dan pasangan tahu kondisi keuangan secara jelas.
Tentukan juga siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, pembagian tugas dalam keuangan juga penting.
3. Perselingkuhan dan ketidaksetiaan.
Masalah rumah tangga akan muncul apabila salah satu dari pasangan suami istri berselingkuh. Apalagi ketika berselingkuh bukan diingatkan pasangannya tapi dibalas dengan selingkuh juga. Ketika suami atau istri berselingkuh maka seharusnya melakukan introspeksi diri mengapa suami/istri berselingkuh?
Apakah dirumahnya sudah tidak dihargai?
Apakah suami/istri tidak memenuhi kebutuhan lahir batinnya?
Apakah suami/istrinya tidak menerik perhatian lagi?
Maka dengan demikian kita akan memperbaiki diri.
Diatas adalah sebagian dari ujian rumah pernikahan yang biasanya mewarnai bahtera rumah tangga. Ada yang bisa melaluinya dengan mudah tapi ada juga yang bercerai.
Intinnya harus sama memiliki iman yang kuat dan selalu berkomunikasi produktif dengan pasangan kita.
Minggu, 06 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lomba 17 an
Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,
-
Bismillah, setelah diberi waktu dua pekan untuk berdiskusi menyelami masalah bersama dengan tim. Kali ini dapat materi untuk menggali lebih ...
-
Bismillah.. Proyek hari ke 9 bermain rumah-rumahan dengan tenda. Keinginan kaka Putri dan Mas Nanda untuk punya tenda terkabul setelah sek...
-
Gempa Bumi Pada tanggal 21 Januari 2018 terjadi gempa di daerah Lebak, Banten, yang getaran terasa hingga ke Jakarta, Tangerang Selatan, B...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar