Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak (7)
Kali ini pembahasan oleh mba Intan dan mba Tanti. Adapun tantangan yang dihadapi berkaitan dengan gender adalah;
1. Terlalu cepat dewasa
- fenomena anak-anak memanggil pacarnya dengan sebutan mama, papaa, mami, papi
-melakukan perbuatan yang seharusnya belum boleh
-terlalu berani dan vulgar mengungkapkan perasaannya pada lawan jenis.
2. Anak-anak lambat dewasa
-tidak mandiri
3. Timpangnya peran ayah dan ibu
4.Menyimpangnya petilku seksual /LGBT
5.Merebaknya konten pornografi
Apa solusinya?
1. Sesuaikan bacaan, tontonan, mainan dan pakaian sesuai umur dan jenia kelamin.
2. Hendaknya orang tua menjadi sahabat anak, sehingga apapun yang dialami anak selalu bercerita kepada orang tua
3.Peran ayah bukan hanya encari nafkah tapi juga sebagai pemimpin yang memberi keteladanan.
4.Pembagian peran yang seimbang antara ayah dan ibu.
5. Pemahaman yang jelas perbedaan laki-laki dan perempuan
6. Ajarkan apa yang boleh dan tidak boleh terhadap kesucian anak-anak serta resikonya.
7. Terus belajar
8. Selalu berpegang teguh pada ajaran agama.
Apa itu Fitrah Seksualitas?
◦ Fitrah* : sifat asal; kesucian; bakat; pembawaan
◦ Seksualitas* : ciri/sifat/peranan seksFitrah seksualitas adalah fitrah yang ada pada
setiap manusia sehubungan dengan jenis kelamin, kodratnya dan tanggungjawabnya
sesuai dengan gender yang dimilikinya. Bagaimana seseorang berpikir, merasa dan
bersikap sebagai lelaki atau perempuan sejati.
Mengapa penting untuk
dibangkitkan?
◦ Seberapa pentingkah untuk kita bangkitkan?*Sangat penting mengingat manfaatnya
yaitu saat anak-anak akan mampu membedakan laki-laki dan perempuan. Selain itu
bisa mengenali bagian tubuh genital dan sistem reproduksi sekaligus perubahan2
fisiologis yang terjadi.Fitrah ini cukup berpengaruh dalam kehidupan seseorang ketika
dewasa. Untuk membentuk generasi yang kuat, diperlukan peran manusia sesuai fitrah
seksualitas yang dimiliki. Bapak harus berperan sebagai imam, pemimpin yang bisa
medidik dan membimbing . Kodrat lelaki sebagai ayah adalah pelindung, pemimpin
sekaligus pendidik yang shaleh. Ibu harus bisa menjadi sosok yang penuh cinta,
tempat bersandar
◦ seluruh anggota keluarga dan memgasuh putra putrinya dengan penuh kasih sayang.
Kodrat perempuan sebagai ibu adalah penuh kelembutan, welas asih dan teman
berbagi yang menyenangkan..
Bagaimana Menyelamatkan
Generasi Yang akan datang?
¤ Jadilah sahabat bagi anak
Tantangan utama untuk mengajarkan fitrah seksualitas pada remaja bila kita tidak
dekat dg anak2 kita.
Bagaimana mereka akan mendengarkan kita bila kita tak punya waktu buat mereka?
Bagaimana mereka percaya kita bila kita mudah curiga pada mereka?
Bagaimana mereka menjadikan kita sahabat tempat curhat dan bertanya segala
sesuatu sedangkan kita terlalu sibuk buat sekedar menyapa dan memeluk?
Ibu... Ayah…
Jangan banyak menasehati, perbanyak waktu mendengar.
Jangan terlalu sering ngomel sampai kadang lupa memuji¤
Jauhkan anak dari tontonan buruk
◦ Lihatlah ketika kiblat mereka ada di sinetron, youtube, film, drama korea. Dan
yang mereka jadikan idola bukan lagi melainkan seseaktor atau seseartis yang
gaya hidupnya saja bubrah.
◦ Ibu, Ayah... Jangan jadikan generasi anak-anak kita tanpa pegangan, gampang
tertiup angin perubahan hingga kadang hampa.
◦ Fenomena anak-anak yang meniru persis adegan sinetron dan film sudah sangat
mengkhawatirkan. Adanya bullying bahkan di setingkat TK, pacaran yang terlalu
lebay yang sebenarnya mereka tidak boleh. Akibatnya pergaulan bebas merajalela
dan bisa diduga kerusakan yang terjadi..
.Penutup
◦ Semoga apa yang kami smpaikan bisa menggugah kesadaran kita sebagai ibu,
orangtua yang bertanggungjawab atas fitrah seksualitas anak untuk mau berbenah.
Peran kita menentukan masa depan anak-anak.
◦ Tak ada yang mudah dan instan dalam mengasuh anak. Butuh perjuangan dan
semangat dalam menjalaninya.
◦ Anak adalah amanh, tanggungjawab orangtua yang kelak akan diminta laporannya
oleh Sang Pemilik. Bukan gurunya, bukan sekolahnya apalagi temannya. Kitalah yang
berkewajiban atas anak kita.
◦ Seperti kata Ust. Harry Santosa penulis buku FBE : lebih baik kita repot mengasuh anak
saat umur 0-15th daripada kita sibuk memperbaiki ketika sudah 15 th keatas. (Begitu
menurut sepemahaman kami)
Referensi:
https://drive.google.com/open?id=10foyAjPC7U8JRF4cYxoxOT7huWt2oOwm
Rabu, 17 Januari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lomba 17 an
Sendiri mendaftar, berangkat bareng teman, pengumuman pun sendiri. Masyaallah tabarokallah,
-
Bismillah, setelah diberi waktu dua pekan untuk berdiskusi menyelami masalah bersama dengan tim. Kali ini dapat materi untuk menggali lebih ...
-
Bismillah.. Proyek hari ke 9 bermain rumah-rumahan dengan tenda. Keinginan kaka Putri dan Mas Nanda untuk punya tenda terkabul setelah sek...
-
Gempa Bumi Pada tanggal 21 Januari 2018 terjadi gempa di daerah Lebak, Banten, yang getaran terasa hingga ke Jakarta, Tangerang Selatan, B...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar