Bismillah, pekan ini mencoba untuk puasa tidak marah/ tidak emosi/ tidak teriak alias lebih sabar.
Sebelum puasa baca baca buku "Marah yang Bijak", hadiah dari seorang teman yang dulu mengajakku bergabung dengan Ibu Profesional 5 tahun lalu.
Buku kecil sekitar 100 halaman karangan bunda Wening seorang terapis, trainer, dan konselor parenting. Dalam buku ini dijelaskan tentang pengertian marah, tujuan marah, pemicu marah, dampak marah, teknik pengendalian marah dan kasus penanganannya.
Dengan membaca buku ini saya berharap bisa menjadi panduan ketika menjalankan puasa ini.
Tanggal 30 Maret
Hari pertama sudah niat akan tidur juga waktu bangun tidur. Selain itu juga saya bilang ke anak-anak dan suami kalo mama hari ini puasa marah-marah/ teriak/ emoasi ya tolong saya diingatkan dan dibantu ya.
"Adek ikutan gak malah-malah ya gimana?" "Boleh nanti kita saling mengingatkan ya dek."
Adek sudah tahu dan hapal hadist marah. Ketika dirumah ada yang marah langsung dia mengingatkan membaca hadits dan artinya:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.
"Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga".
Dalam hadist riwayat Bukhori, Muslim, dan Abu daud, bahwa :
"orang yang kuat adalah bukan orang yang tak terkalahkan ketika berkelahi tetapi orang yang kuat adalah yang bisa menahan emosinya."
Dengan mengingat hadist itu maka menjadi pengingat ketika akan marah/emosi, juga kami saling mengingatkan ketika ada yang marah/ngambek di keluarga.
Salah satu kalimat yang juga selalu saya ingat adalah penyebab marahnya orang tua adalah menunjukkan rendahnya tingkat problem solving orang tua.
Kadang hanya masalah sepele kaka sama adek bertengkar rebutan sesuatu, akhirnya adek nangis bla, ... bla..
Awalnya main baik-baik tapi tiba-tiba kaka minta tolong adek mengambilkan sesuatu, tapi adek tidak mau dan kaka tetap memaksa atau sebaliknya adek minta tolong tapi maksa. Kalo yang dimintatolongi tidak mau akhirnya ngambek dan marah.
Kalo sudah begini, saya lihat kondisinya beberapa saat kalo sudah bisa mereka tangani sendiri, ketemu solusinya tanpa campur tangan saya, maka alhamdulillah aman, tapi kalo beberapa saat tidak mereda malah gaduh dan semakin parah kalo dibiarkan saling teriak dll, maka saya datangi dan saya tanyakan duduk perkaranya dan kita diskusikan baik-baik sambil memberikan saran untuk kebaikan bersama, sebelumnya istighfar banyak kali mohon sama Allah SWT baru deh turun tangan.
Kadang berhasil, tapi kadang menguji kesabaran disini kadang lepas kontrol diri apabila masih saling eyel-eyelan.
Akhirnya hari pertama berhasil dengan badge satifactory. Semoga besok lebih baik. Aamiin.
Tanggal 31 Maret
Hari kedua ini dari bangun pagi sudah berazam untuk tidak marah.
Pagi hingga jam 10an aman, ketika hendak menaikan suara langsung tarik napas dalam dan banyakin istigfar baca ta'awuzd. Tadinya mau teriak jadi zikir dan ngurut dada.
Adek melihat bapak WFH, kaka LFH, dan Mas juga LFH, alhasil semua perlu mengerjakan tuga dengan fasilitas HP, adek mau juga pegang HP, sudah diberi pengertian tapi belum paham dikiranya hp buatcmain game.
Pecahlah tangis merengek-rengek minta HP, aduuh ini jadi tantangan tersendiri buat orang tua yang ingin mengurangi screen time.
Kali ini diuji kesabaran tapi saya keceplosan meninggikan suara.
Astagfirullah memang perlu latihan terus menerus.
Tambah lagi si Kaka minta beli ini itu kadang khilaf lagi meninggikan suara ketika memberi jawaban. Masyaallah.
Akhirnya karena banyak meninggikan suara alias teriak hari dapatnya "need improvment"
Tanggal 1 April
Bismillah tanggal baru, niat diperbaharui untuk lebih baik dari kemarin. Ya Allah semoga bisa berjuang hari ini melawan hawa nafsu, terutama nafsu marah.
Alhamdulillah berkurang dari kemarin dan untuk hari ini saya mendapatkan badge " satisfactory.
Tanggal 2 April
Seperti biasa mengazamkan dihati untuk selalu lebih baik dari kemarin, berdoa memohon perlindungan dari godaan syaitan yang terkutuk agar bisa menahan emosi/marah.
Berkata yang baik-baik, tidak meninggikan suara ketika mendengar permintaan anak yang macem-macem tapi menjelaskan dengan sabar dan mohon kelembutan hati insyaallah allah akan membantu dan anak-anak lebih mudah diajak berdialog/berdiskusi yang penting emaknya juga sabar.
Hari ini bertepatan hari kamis dan saya shaum maka alhamdulillah bisa diredam.
Dan badgenya verry good, walau masih sempat juga terpancing sedikit.😁
Tanggal 3 April
Kadang pemicu marah ketika lelah psik, ngantuk atau laper maka saya akan mudah terpancing emosi dalam menghadapi anak-anak. Maka saya selalu mengusakan agar selalu fit.
Alhamdulillah sekali gagal. Badgenya very good.
Tanggal 4 April.
Sudah niat tapi masih gagal hari ini.
Bagdenya need improvement.
Tanggal 5 April.
Bismillah harus bisa lebih baik dari kemarin, Alhamdulillah selalu sadar ketika akan emosi dan banyakin istighfar.
Badgenya satisfactory.
Saya akan melanjutkan puasa ini di hari-hari berikutnya, terus belajar sabar dan mohon perlindungan kepada sang Maha pelindung agar bisa pengendali jiwa dari marah/emosi dan meninggikan suara.
Bismillah, semoga bisa istiqomah.
#jurnalpuasamingguke-2
#materi2
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar